TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Tak kurang dari 608,95 hektar tanaman padi di 19 kecamatan di Lamongan rusak dimangsa hama tikus. Ancaman gagal panen pun di depan mata.
Dari hampir 609 hektar sawah yang rusak, sebanyak 15 hektar ada di Kecamatan Lamongan, lalu 14 hektar di kecamatan Turi, 125 hektar di kecamatan Kembangbahu, serta 11 hektar di kecamatan Sugio.
Kemudian, 6 hektar sawah ada di kecamatan Tikung, ditambah 14,95 hektar di kecamatan Sarirejo, lalu 8 hektar di kecamatan Sukodadi, 7 hektar di kecamatan Pucuk, 75 hektar kecamatan Babat, 47 hektar di kecamatan Sekaran, dan 13 hektar di kecamatan Modo.
Berikutnya, 12 hektar di Kecamatan Kalitengah, 4 hektar Kecamatan Karangbinangun, 2 hektar di Kecamatan Ngimbang, 16 hektar Kecamatan Bluluk, 3 hektar di Kecamatan Maduran, 4 hektar di Kecamatan Sekaran dan 3 hektar di Kecamatan Laren.
Terakhir yang paling luas adalah di Kecamatan Kedungpring, yakni seluas 219 hektar.
Mendapati akibat hama tikus yang begitu meluas, para petani tak ingin gagal panen gara-gara hama tikus.
Para petani Lamongan melakukan gerakan gropyokan secara serentak.
Gropyokan adalah salah satu teknik pengendalian hama tikus dengan cara perburuan langsung bersama-sama.
"Meski tanpa hadiah, gropyokan tikus ini tetap antusias diikuti warga," ungkap Zainuri warga Kalitengah kepada Surya, Kamis (18/1).
Bahkan puluhan warga Desa Butungan Kecamatan Kalitengah melakukan aksi gropyokan tikus yang kini sedang mewabah di areal persawahan warga.