TRIBUNNEWS.COM, BALI - Sejumlah Desa di Kecamatan Kubu dan Abang terkena hujan abu disertai pasir setelah terjadi erupsi Gunung Agung, Jumat (19/1/2018) sekitar pukul 19.20 Wita.
Satu diantaranya Desa Ban, Desa Dukuh, serta Desa Tulamben.
Perbekel Ban, Kecamatan Kubu, Wayan Potag mengaku hujan abu disertai pasir melanda Desa Ban sekitar pukul 20.30 Wita.
Abu lumayan tebal, seperti erupsi sebelumnya. Sedangkan daerah Ban bagian atas, seperti Pucang, abunya cukup tebal.
"Tadi dapat info dari warga di Banjar Pucang, Desa Ban, kalau hujan abu disana cukup tebal. Banjar Pucang itu masuk KRB III, masih berada di radius 6 kilometer. Warganya rencana hendak turun ke daerah yang lebih rendah sekarang," ungkapnya.
Informasi, kata Potag, hujan abu di Ban bagian atas cukup keras. Suaranya terdengar sangat jelas.
Di daerah Ban bagian atas, atap rumahnya sebagian besar memakai seng. Sehingga terdengar. Sebagian warga di Ban bagian atas takut dan khawatir.
"Banjar yang kena hujan abu cukup keras yakni Banjar Cegi, Daya, Pucang, dan Belong. Tadi kita sudah minta warga yang masih bertahan di rumah turun untuk sementara waktu. Soalnya tadi letusan juga diikuti lontaran lava pijar," tambahnya.
Perbekel Dukuh, Kecamatan Kubu, I Gede Sumiarsa mengutarakan hal sama. Hujan abu disertai pasir menguyur Desa Dukuh sejak erupsi tadi.
Hujan abunya tipis. Tak ada warga yang panik. Saat hujan abu semua warga berada di dalam rumah, istirahat.
Warga tak ada yang panik saat kejadian. Malahan ada beberapa yang melihat letusan.
"Warga males mau keluar. Disini hujan abu sudah biasa. Tapi kita tetap minta warga tetap berhati-hati, jangan sampai lengah. Potensi letusan masih tetap ada,"kata Sumiarsa.
Camat Kubu, I Made Suartana mengatakan hujan menguyur sejumlah desa di Kecamatan Kubu.
Daerah mana yang paling keras terkena hujan abu ?, Suartana belum mengetahui detail. "Daerah mana yang paling keras hujan abu, belum dapat info,"akuinya. (*)