Akhirnya gadis itu ditambai (diobati) oleh sejumlah 'orang pintar.'
Meski kerap ditambai namun si pangeran tak begitu saja mau disuruh menjauh.
Secara normal, si gadis kemudian menikah dengan lelaki pujaan hatinya dan dikaruniai anak. Tapi tiga tahun kemudian sang suami meninggal dunia.
Baca: Serem, Ada Anak Kecil Bisu Penunggu Tunggul Kuning Suka Menggangu Bayi atau Balita
Hingga kini wanita itu tetap menjanda dan tidak lagi tinggal di rumah orangtuanya yang dekat tunggul, tapi di kawasan lain yang cukup jauh.
Wanita itu sesekali diminta bantuan oleh orang lain untuk baurutan (ahli urut) dan juga menamba cabut angin (mengobati penyakit sejenis sesak dada).
Itulah kisah tunggul kuning bagantung. Misteri kekeramatan sebatang kayu yang awalnya sebuah tonggak pengikat tali kelotok. (dea)