Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, FLORES - Panasonic kembali mengunjungi masyarakat desa di Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Minggu (28/1/2018).
Sebelumnya pada 2016 lalu Panasonic telah memberikan empat ratusan solar lantern kepada masyarakat desa tersebut.
Setibanya di Bandara Xavier Frans Seda, Maumere, rombongan yang dipimpin oleh Leader Emerging Market and Social Innovation Program Management Section Panasonic, Halhisa Okuda itu pun segera bertolak menuju desa yang berjarak cukup jauh dari Maumere itu.
Melewati Jalan Trans Flores, Panasonic bersama Tribunnews dan sejumlah rekan media lainnya, baik nasional maupun asing, menempuh waktu sekira dua jam untuk bisa mencapai salah satu desa yang berada di Ile Bura, Riangbura.
Kedatangan Okuda beserta tim yang ia bawa dari Jepang itu kemudian disambut antusias oleh Ketua Adat serta warga setempat.
Terdapat sejumlah acara seremonial khas Ile Bura yang ditampilkan, mulai dari tarian hingga adat makan sirih pinang.
Malam harinya, awak media pun diajak untuk melihat sejumlah kemajuan yang dirasakan oleh masyarakat setempat, sejak menggunakan solar lantern dari Panasonic.
Masyarakat Riangbura kini bisa beraktivitas pada malam hari, mulai dari menenun ikat, menjahit jala untuk memancing, hingga kondisi Puskesmas yang kini jauh lebih baik karena sudah ada penerangan.
Okuda mengatakan, di Flores Timur, pihaknya telah mendistribusikan empat ratusan solar lantern ke sejumlah desa.
"Panasonic telah mendistribusikan sekitar 400 hingga 500 lentera (lantern) ke Flores Timur," ujar Okuda, di Bandara Xavier Frans Seda, Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (29/1/2018).
Ia menambahkan, sejak 2013 lalu, Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi perhatian Panasonic.
"Ada 10.084 lentera yang telah diberikan ke Indonesia sejak 2013 lalu," kata Okuda.
Dari sepuluh ribuan lentera itu, lima ribu di antaranya telah didistribusikan pada 2016 lalu, termasuk 400 lentera yang diberikan ke Flores Timur.