Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo oleh Pemkot Solo diprotes sejumlah pihak.
Warga yang menamakan diri Masyarakat Peduli Lahan Halal Surakarta (Malaka) memprotes peletakan batu pertama pembangunan masjid yang dilakukan Pemkot Solo, Senin (5/2/2018) sore.
Beberapa warga tersebut terlihat membagi-bagikan pamflet ke sejumlah warga yang menghadiri peletakan batu pembangunan Masjid Sriwedari.
Baca: Para Pengemis di Bali Sanggup Setor Rp 1,5 Juta Per Bulan Agar Tak Diciduk
Ketua Malaka, Ahmad mengatakan Pemkot Solo tak boleh membangun masjid tersebut di lahan yang ada di Sriwedari Solo.
"Pembangunan bangunan apapun di tanah Sriwedari ini berpotensi menimbulkan masalah di masa yang akan datang. Ahli waris yang sah di tanah tersebut adalah atas nama Wiryodiningrat," ujarnya, Senin (5/2/2018) siang.
Ahmad mengatakan, Pemkot Solo sudah kalah di Pengadilan terkait sengketa lahan tersebut.
Baca: Mengintip Kehidupan Ayam Kampus di Semarang: Tarifnya Rp 1 Juta untuk Biaya Kuliah dan Gaya Hidup
"Mengingat, hingga di tingkat Peninjauan Kembali (PK) Pemkot Solo kalah, dan sudah diputuskan bahwa lahan yang akan dibangun masjid ini sah milik ahli waris Wiryodiningrat," ujarnya.
Pengadilan Negeri Surakarta juga telah mengabulkan permohonan eksekusi dari ahli waris Wiryodiningrat untuk lahan tersebut dengan alasan telah berkekuatan hukum tetap.
"Semua bukti dan saksi baik ahli waris dan Pemkot Solo sudah diuji di pengadilan. Dan akhirnya dimenangkan ahli waris Wiryodiningrat," katanya.
Baca: Kalau Tim Enggak Ngebut Pakai Ojek Online, Mungkin Bupati Nyono Sudah Kabur Naik Kereta
Sekretaris Malaka, Dimas Arisandi mengimbau kepada Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, dan Wawali Achmad Purnomo untuk membatalkan atau menunda pembangunan masjid ini, hingga terjadi mufakat antar kedua belah pihak.
"Agar terjadi kerukunan antara Pemkot Solo dengan umat beragama di Solo," ujarnya.
Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Taman Sriwedari dimulai siang ini, Senin (5/2/2018).
Baca: Pengakuan Pelanggan Ayam Kampus di Semarang: Lebih Berkelas dan Pintar Jaga Kerahasiaan
Di peletakan batu pertama tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Poernomo, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Tengah, Supriyono.