Sholahudin Qoyim ditemukan dalam keadaan selamat di pos 7 pada Kamis sekitar pukul 11 malam dan langsung dievakuasi ke basecamp Dusun Wonorejo.
Sholahudin Qoyim, kepada sejumlah wartawan, bercerita dia berpisah dengan Zaki di bawah puncak tusuk sate, Kamis siang sekitar 13.15 WIB saat menuju perjalanan puncak Sejati Gunung Raung.
Saat itu, Zaki berbelok ke kiri padahal jalan yang dipilih tanahnya gerak dan batunya kecil-kecil.
"Menurut saya, yang benar itu belok kanan, tapi dia memilih belok kiri. Sejak saat itu saya berpisah dengannya. Kondisinya saat itu hujan badai," ujarnya.
Sholahudin mengaku sempat mencari rekannya, tetapi hanya menemukan sandal Zaki.
Dia memutuskan turun ke pos tujuh karena tidak membawa ransum dan perbekalan untuk bertahan di atas.
Baca: Warga Banjar Munti Gunung Jadi Pengemis di Kota, Kalau Pulang Bawa Uang hingga Puluhan Juta Rupiah
"Makanan kami habis," ujarnya.
Mereka bertiga sempat dilarang melanjutkan pendakian oleh warga sekitar.
Pasalnya, selain mereka tidak didampingi pemandu, warga menilai perbekalan dan perlengkapan yang mereka bawa tidak memadai.
Sebanyak 80 personel yang tergabung dalam Tim SAR Terpadu kemudian melakukan pencarian Zaki.
Tim yang dikomando Koordinator Pos Siaga SAR Ketapang ini terdiri dari Basarnas, potensi SAR, relawan penanggulangan bencana, mahasiswa pencinta alam, dan kelompok pemandu pendakian.