TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Wakil Walikota Pangkalpinang, Muhammad Sopian, optimistis program normalisasi sungai di Kota Pangkalpinang dapat menanggulangi banjir.
Pada Sabtu (10/2/2018), program normalisasi sungai dilakukan di aliran Sungai Rakuy. Dua unit eskavator dikerahkan untuk mengeruk endapan lumpur yang ada di dasar sungai.
"Kami optimis permasalahan banjir di Kota Pangkalpinang ini bisa dikurangi bahkan dituntaskan. Berdoa bersama supaya kegiatan berjalan lancar sehingga dapat mengurangi banjir," tutur Muhammad Sopian, Sabtu (10/2/2018).
Selama ini, dia menjelaskan, program normalisasi dilakukan melalui pembuatan proyek. Sehingga, selama kurun waktu satu tahun sekali hanya beberapa kali melakukan pengerukan.
Namun, dia menilai, cara itu kurang efektif. Hal ini karena permasalahan banjir sangat sulit diatasi. Sebab, sedimentasi di wilayah Pangkalpinang cukup tinggi dapat mencapai 2 meter.
Ke depan, kata dia, diperlukan pengerjaan rutin. Untuk proses maintenance dana dianggarkan dari APBD Kota Pangkalpinang. Dana meliputi biaya bahan bakar minyak, perawatan, termasuk operasional operator, dan lain-lain.
"Terjadi genangan air, susah mengalir ke laut yang disebabkan sedimen cukup tinggi di sepanjang aliran sungai. Maka kegiatan pagi hari ini diperlukan untuk itu. Harapan dengan dua eskavator ini perawatan secara rutin sepanjang tahun," kata dia.
Melalui dua eskavator tersebut, dia berharap semua sungai di Pangkalpinang dapat dinormalisasi. Dia menambahkan, eskavator itu diletakkan di titik aliran air terendah.
"Jadi kalau kami harus keliling sepanjang sungai tidak akan efektif dari biaya rolling, dan lain sebagainya. Sehingga banyak waktu terbuang, kalau di titik 0 terendah ituu tinggal mengangkat, sedimen biar ikut air," katanya.