Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, KUALAKAPUAS - Tim yang dipimpin Kepala Divisi Pemasyarakatan Kalteng, Antonius menemukan puluhan sendok dari stainless stell, gunting, puluhan alat cukur jenggot, gelas kaca, gelas mug, panci kecil dari aluminium.
Barang-barang ini disita saat dilakukan pengeledahan selama sekitar dua jam di semua blok Rutan Kelas IIB Kapuas sari Blok A sampai Blok F.
Barang-barang tersebut tidak membahayakan.
Namun jangan salah, sendok stainless atau yang terbuat dari aluminum bisa menjadi senjata apabila bagian ujungnya menjadi tajam.
Begitu juga dengan gelas kaca, apabila bagian ujung gelas dipecah, maka bagian pecahannya bisa menjadi senjata.
Baca: Cerita AKBP Untung Sangaji Digoda Banci dan Dipenjara Seminggu Lamanya
Semua barang tersebut langsung disita dan dimusnahkan oleh tim.
Kepala Rutan Kelas IIB Kapuas, Husaini, Sabtu (10/2/2018) membenarkan adanya kedatangan tim dari provinsi melakukan razia terhadap warga binaan yang sekarang berjumlah 362 orang.
"Dalam razia oleh tim tak ditemukan adanya narkoba atau senjata tajam. Sebab kita setiap hari juga melakukan razia di semua blok," ungkap Husaini.
Razia oleh Tim Satgas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalteng ini mendadak tanpa pemberitahuan dan dipimpin Kepala Divisi Pemasyarakatan Kalteng, Antonius, Sabtu (10/2/2018) dinihari.
Saat itu sebanyak 362 warga binaan Rutan Kelas IIB Kapuas saat tertidur lelap di saat cuaca dingin karena hujan.
Baca: Zumi Zola Terpaksa Beri Uang Ketok kepada Anggota DPRD Jambi
Tiba-tiba serombongan orang yang berjumlah 15 orang berseragam hitam-hitam masuk ke dalam Rutan Kelas IIB Kapuas yang ada di kawasan Jalan Cilik Riwut, Kota Kualakapuas, Sabtu (10/2/2018) dinihari.
Mereka adalah Tim Satgas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalteng yang sedang melakukan razia di semua blok warga binaan.
Razia yang begitu ketat dan dilakukan secara bertahap itu memakan waktu sampai dua jam.
Semua blok yang berjumlah 80 kamar dilakukan pengeledahan secara bertahap.
Beberapa barang yang dianggap berbahaya dikeluarkan dan disita tim. (TRIBUNKALTENG.com)