Kehadirannya di acara doa lintas iman tidak lain untuk bersama-sama memohon kepada Tuhan untuk perdamaian Indonesia. Selain itu, ia juga merasa prihatin dengan berbagai situasi intoleransi di Indonesia.
"Kita ini satu, kita saling bersaudara, kita sama-sama prihatin dengan situasi seperti kemarin," ucapnya.
Suster Lili menyampaikan, selama ini ia memiliki banyak teman dari agama berbeda. Selama pertemanan, semua baik-baik saja dan tidak pernah memandang perbedaan.
"Teman-teman saya banyak yang beragama lain. Saya bersyukur dan senang, bersatu, dan bersaudara," ujarnya.
Doa lintas iman di depan Auditorium Driyarkara ini digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sanata Dharma. Hadir dalam acara ini antara lain Jaringan Gusdurian, Mahasiswa Atmajaya, berbagai komunitas mahasiswa, dan masyarakat umum.
Para mahasiswa datang untuk berdoa bersama-sama demi kedamaian Indonesia. Mereka bergandengan tangan, bersatu tanpa memandang suku, agama, dan golongan. Mereka berdoa untuk kedamaian Indonesia dan menentang berbagai intoleransi di Indonesia.(Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Ketika Mahasiswi Muslim Memeluk Suster dalam Doa Lintas Iman di Yogyakarta