News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kebanjiran, Ratusan Warga Brebes Blokade Jalan Tol Brexit, Ini Pemicunya

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga memblokade jalan tol di kedua ruas baik yang menuju atau dari Jakarta.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUNNEWS.COM,BREBES - Ratusan warga memblokade jalan tol Brebes Timur (Brexit)- Pejagan KM 267 di Desa Krasak, Kecamatan/ Kabupaten Brebes, Rabu (21/2/2018).

Mereka menilai, akibat konstruksi jalan tol, saluran air yang ada di Sungai Sigeleng terhambat dan mengakibatkan banjir di sejumlah desa di saluran sungai tersebut.

"Sudah dua tahun berturut- turut sejak jalan tol dibangun, rumah dan sawah kami selalu kebanjiran," kata koordinator aksi yang juga warga RT 005 RW 001 Desa Krasak, Sahroni.

Menuturnya, sebelum dibangun jalan tol, rumah- rumah tidak kebanjiran.

Dua tahun kebanjiran, Sahroni mengatakan kondisi tahun ini lebih parah. Meskipun ketinggian air tidak seperti tahun lalu, namun wilayah banjir bertambah luas.

"Tahun lalu, hanya rumah- rumah di sisi selatan jalan tol saja yang kena banjir. Namun, tahun ini, meluas hingga ke sisi utara dan timur tol," jelasnya.

Setelah dibangun jalan tol, kata dia, lebar dan ketinggian sungai yang masuk terowongan di bawah jalan tol semakin sempit.

Saat ini, ketinggian terowongan air Sungai Sigeleng hanya sekitar 2 meter dan tinggi 3 meter.

"Terowongan sempit itu tidak bisa menampung debit air sungai saat meluap. Apalagi saat musim hujan seperti sekarang ini," terangnya.

Idelnya, terowongan air yang bisa menampung debit air sungai itu mencapai lebar 10 meter dan tinggi 4 meter.

Sahroni menuturkan, akibat banjir selama dua tahun itu, kerugian yang dialami warga sebesar Rp 17 miliar.

Dia menyebut, ada lima desa yang terdampak banjir karena kurang lancarnya saluran air yakni Desa Krasak, Pemaron Wuangandalam, Terlangu, dan Padasugih.

"Saya percaya pemerintah dan pihak tol bisa menyelesaikan persoalan ini. Tuntutan kami tidak macam- macam, bongkar bangunan jalan tol dan dibuat jembatan agar arus sungai lancar," tegasnya.

Sementara, warga RT 008 RW 001 Desa Krasak, Kecamatan/ Kabupaten Brebes, Raswat (45) menuturkan seumur hidupnya tinggal di desa tersebut, perkampungannya tidak pernah mengalami banjir.

"Hanya dua tahun terakhir ini setelah pembangunan jalan tol kami jadi kebanjiran," ucapnya.

Ia berharap banyak kepada pemerintah dan pengelola jalan tol untuk menyelesaikan permasalahan warga tersebut.

"Kami orang yang paling gampang dan penurut, tidak macam- macam. Pemerintah dan pihak tol harus bertanggung jawab," imbuhnya.

Selama blokade, arus lalu lintas di jalan tol ditutup. Kendaraan dari arah Semarang menuju Jakarta dialihkan masuk pintu gerbang tol Brebes Barat, sedangkan dari arah Jakarta, kendaraan dikeluarkan di Brebes Barat. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini