News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan di Semarang

Rencana Nikah Tinggal Kenangan, Sepasang Kekasih Pembunuh Metha Kini Masuk Penjara

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua tersangka kasus pembunuhan terhadap ibu rumah tangga, Metha Novita Handayani (38), Rifai alias Rembulan (24) dan YA (15) di Bukit Delima 9 No 17 RT 3 RW 8, Perumahan Permata Puri, Beringin, Ngaliyan, Semarang dihadirkan Polisi saat gelar perkara di Polrestabes Semarang, Senin (5/3/2018). Tersangka pembunuhan yang merupakan sepasang kekasih tersebut tega membunuh karena diduga sakit hati kepada korban. TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA

Korban juga secara langsung menghina pacar saya Rifai saat dia jemput saya pulang kerja dari rumah korban.

Bahkan, korban juga sering mengumpat saya, dimana saya tidak bakal dapat kerjaan, dan saya akan susah terus,” jelas L yang pernah mengandung anak Rifai, namun dia mengalami keguguran.

Selain itu, L tidak mengiyakan jika dia sering membawa teman laki-laki di rumah korban, hingga membuat korban tidak nyaman.

Ia mengaku, para pria yang sering menghampirinya di rumah korban, atas pernyataan dari tetangga, adalah saudara L.

“Tidak, saya tidak pernah didatangi teman laki-laki banyak, semua itu hanya saudara sepupu saya, pacar saya ini hanya jemput saya kerja dan pulang saja, paling main ke pos,” katanya.

Padahal kedua pasangan ini berencana akan menikah usai lebaran nanti itu

Setelah mereka merencanakan akan mencelakai korban.

Dimana ketika L meminta untuk membalaskan dendamnya kepada Rifai, pria bertatto itu pun langsung mengamini keinginan sang pujaan hati.

“Ya, karena cinta saya sama dia, saya lakukan apa saja, sejak dia meminta itu, satu hari sebelum kejadian itu. Saya pagi sekali meminjam kendaraan kepada om saya, dengan alasan ingin mencari pekerjaan,” katanya.

Pisau yang panjang dan tajam itu, menjadi saksi bisu meregangnya nyawa Metha di tangan Rifai.

Pria yang merupakan warga Mangkang Wetan, Semarang ini mengaku bila pisau dapur itu adalah ide mereka berdua untuk memberikan pelajaran kepada Metha.

“Jadi waktu itu, saya sudah membawa pisau itu, dan mendatangi rumah korban, dengan mengaku meminta minuman dingin darinya bersama L.

Bantah Pukuli anak Korban

Saat itu korban bersama putranya yang berusia 7 tahun itu. Ketika korban tengah mengambilkan saya minum,

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini