TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kawasan SIER, Berbek, Waru, Sidoarjo, yang terbakar pada Kamis (8/3/2018), sudah dikelola sesuai dengan standard operational procedur (SOP) dari PT Pertamina.
Hal itu diungkapkan Teguh Rudi Siswanto, Corporate Secretary PT SIER sebagai pengelola SPBU tersebut.
"Dalam pengoperasian SPBU dimaksud PT SIER telah melakukan pengelolaan mengikuti SOP yang ditetapkan PT Pertamina dengan predikat Pasti Pas. Pengawasan secara rutin dilaksanakan oleh Pertamina dalam bidang safety," kata Teguh Rudi dalam rilisnya, Kamis (8/3/2018).
Selain SPBU di Berbek, PT SIER juga mengelola SPBU yang ada di Jl Raya Rungkut Industri.
Di dua SPBU itu, menurut Teguh Rudi, pihaknya telah melengkapi seluruh peralatan keamanan dan pelayanan yang sesuai SOP dari PT Pertamina. Meliputi, satu alat pemadam kebakaran api ringan (APAR) di masing-masing dispenser.
Satu APAR 70 kg di pintu masuk dan satu APAR 70 kg sisi pintu keluar.
Baca: Polri Dapat Hibah Tanah dan Bangunan Milik Nazaruddin Senilai Rp 12,4 Miliar
Kemudian lima CCTV untuk lima dispenser, dua CCTV di dalam ATM, satu CCTV di kantor SPBU, dan satu CCTV di parkir belakang SPBU.
"Juga ada pos penjagaan di masing-masing SPBU yang kami kelola," tambah Teguh.
Sementara untuk fasilitas layanan BBM di SPBU Berbek bernomor SPBU 54, 612-62, mengoperasikan lima dispenser.
Rincian, dispenser 1 dengan empat nosel terdiri dari dua nosel pertamax dan dua nosel pertalite, dispenser 2 dengan empat nosel terdiri dari dua nosel pertamax dan dua nosel pertalite, dispenser 3 dengan empat nosel terdiri dari dua nosel pertalite dan dua nosel solar, dispenser 4 dengan empat nosel terdiri dari dua nosel permium dan dua nosel dexlite, dispenser 5 dengan empat nosel terdiri dari dua nosel solar dan dua nosel pertalite.
Terkait peristiwa ledakan itu, Teguh menyatakan, pihaknya merasa prihatin dan turut berbelasungkawa atas satu korban yang meninggal dunia.
Sementara empat lainnya mengalami luka-luka.
Kejadian yang berlangsung, sekitar pukul 07.58 WIB, terjadi di dispenser 5.
Baca: Pengacara Dokter Bimanesh Akui Kliennya Melakukan Kesalahan Prosedur Penanganan Sakitnya Novanto
Kebakaran diawali oleh ledakan diakibatkan oleh mobil truk yang memuat tabung bahan bahar gas yang sedang mengisi BBM solar.
Kronologisnya, kendaraan truk engkel pengangkut bahan bakar gas tabung 70 kg sebanyak 20-30 tabung melakukan pengisian BBM solar.
Tiba-tiba terjadi ledakan dari tabung di truk tersebut sebanyak empat kali ledakan yang mengakibatkan terbakarnya truk pengangkut, terbakarnya salah satu dispenser SPBU, rusaknya atap plafon SPBU, satu truk pengangkut botol Aqua L 9757 NJ terbakar bagian depan dan satu unit Avansa yang tertimpa plafon.
"Pemadam Kebakaran Sidoarjo dan Surabaya dalam waktu singkat tiba di lokasi dan memadamkan api. Ada 8 unit mobil pemadam kebakaran dengan sangat sigap menangani kebakaran tersebut," ungkap Teguh.
Selanjutnya untuk keamanan lingkungan telah dilakukan oleh Polsek Waru, dan didukung penuh oleh Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Himawan Bayu Aji, Koramil, Camat, dan Disnaker Provinsi Jawa Timur.
Baca: Pernah Jadi Wartawan, Tersangka Penyebar Hoax Hanya Dapat Rp 300 Ribu
"Kami segenap Komisaris, Direksi dan Manajemen PT SIER mengucapkan terima kasih kepada Pemadam Kebakaran Sidoarjo dan Surabaya, aparat dan masyarakat yang telah membantu dalam proses penanganan kebakaran kendaraan ini," jelas Teguh.
Sementara itu, Unit Manager Communication and CSR PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatim Bali Nusra, Rifky Rakhman Yusuf, menambahkan tabung gas yang diangkut oleh truk yang mengalami kebakaran bukan tabung gas yang diproduksi oleh Pertamina.
"Jadi itu bukan tabung gas elpiji, seperti yang diproduksi Pertamina. Melainkan tabung gas portabel buat industri, yang tabungnya juga bukan produksi Pertamina," jelas Rifky. (rie)