TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman Prajurit Satu (Pratu) Randi Suryadi, anggota Batalyon Infanteri Mekanis Raider 412 Kostrad, Purworejo, Jawa Tengah, yang meninggal dalam kecelakaan tank M-113 di Sungai Bogowonto.
Prosesi pemakaman dilaksanakan secara militer, dimulai dari penyerahan jenazah dari keluarga pada inspektur upacara, hingga upacara penguburan jenazah.
Jenazah dimakamkan di kampung halamannya, Kampung Sirahcai, Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (11/3/2018).
Rekan rekan Pratu Randi Suryadi dari Yonif 412 bersama anggota Kodim 0610 Sumedang berbaris rapi dan menyandang senjata laras panjang untuk memberikan penghormatan terakhir.
Ibunda Pratu Randi Suryadi, Oneng Rohaeni (45), beberapa kali tak sadarkan diri sehingga perlu dipapah oleh keluarganya.
Oneng Rohaeni bahkan sempat berteriak memanggil nama anak sulungnya tersebut saat dipapah berjalan mendekati makam yang masih basah dan penuh bunga.
Sedang sang ayah, Eman Sumantara (53), dan adik Pratu Randi Suryadi, Ita Sukmawati (15), tampak tak kuat menahan air mata.
Eman Sumantara mengungkapkan keluarganya masih sulit menerima kepergian Pratu Randi Suryadi yang mendadak.
"Tapi mau bagaimana lagi, saya hanya bisa berusaha iklas," ujar Eman Sumantara.
Randi meninggal setelah berupaya membantu para siswa Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Ananda Sindurjan dan seorang guru, yang terbawa arus Sungai Bogowonto, Sabtu.
Anak-anak tersebut sebelumnya naik tank M-113 terkait acara outbond di markas Yonif 412, Purworejo.
Rupanya kendaraan perang yang dinaiki anak-anak kecil tersebut tergelincir dan masuk ke Sungai Bogowonto.
Randi yang berada di lokasi kejadian berupaya menyelamatkan para siswa, namun ia hanyut terbawa arus deras sungai.
Selain Randi, korban tewas lainnya yaitu Kepala PAUD Ananda Sidurjan, Iswandari (51).