TRIBUNNEWS.COM - Kasus penembakan mobil Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkot Surabaya, Ery Cahyadi, terungkap.
Pelakunya adalah Royce Muljanto (39).
Kepada polisi, Royce mengaku sakit hati kepada Ery Cahyadi.
Sakit hati Royce berlatarbelakang penertiban bangunan sempadan di kawasan Jalan Ketintang, yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya.
Nah, Royce punya sebuah bengkel moge (motor gede) di sana.
"Bangunan di sempadan itu bengkel motor gede milik RM," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan, Sabtu (17/3/2018).
Sementara RM sendiri, kata Rudi, meyakini bahwa bangunan miliknya sesuai dengan aturan dan memiliki surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan Pemkot Surabaya.
"Karena sakit hati, lalu tersangka mengancam Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkot Surabaya, Ery Cahyadi dengan menembak mobil pribadinya," jelas Rudi.
Dia meminta maaf dan berjanji mengganti kerugian yang dialami Ery Cahyadi.
Polisi menjerat tersangka RM dengan Pasal 406 juncto 335 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang perusakan dan perbuatan tidak menyenangkan.
Tak Malu
Meski melakukan aksi koboi, Royce Muljanto sama sekali tak malu dengan perbuatannya.
Saat di depan wartawan, Sabtu (17/3/2018), ia tak menutupi wajahnya seperti halnya para pelaku tindak kriminal pada umumnya.
Pria 39 tahun itu justru terlihat santai tanpa menundukkan kepala.
Dia juga tidak mengenakan penutup kepala dan banyak mengumbar senyum kepada wartawan.
Saat diwawancara wartawan, dia bahkan memberi kata-kata pembuka dengan memperkenalkan dirinya.
"Perkenalkan nama saya Royce Muljanto," katanya.
Royce mengakui bahwa dirinyalah yang menembak mobil Ery Cahyadi, di Perumahan Puri Kencana Karah, Kecamatan Jambangan, Surabaya, Rabu (14/3/2018) siang.
Mobil yang ditembaki Royce itu adalah mobil Toyota Innova bernomor polisi L 88 EC.
Royce sendiri menembaki mobil itu memakai senjata laras panjang.
Meski tak malu di depan wartawan, tapi Royce mengaku menyesal.
"Saya khilaf, saya minta maaf, dan saya akan bertanggung jawab atas kerugian yang dialami Pak Ery Cahyadi," jelasnya.
Akibat tembakan senjata laras panjang yang digunakan RM, mobil Toyota Innova nomor polisi L 88 EC mengalami pecah kaca bagian belakang.
Ada 3 proyektil peluru yang berhasil menembus kaca mobil tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaku Tembak Mobil Pejabat karena Sakit Hati Bengkelnya Ditertibkan"