Laporan wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Utara mengklaim punya rencana besar agar Kalimantan Utara bisa dikenal sebagai eksportir kepiting terbesar di kawasan Asia.
Selama ini, pengekspor kepiting yang paling dikenal di kawasan Asia adalah Tawau, Malaysia.
Namun yang perlu dicatat bahwa kepiting ekspor Tawau tersebut asalnya dari Kalimantan Utara (Indonesia).
"Orang Hongkong dan Tiongkok taunya kepiting itu dari Tawau. Padahal aslinya dari Indonesia," kata Amir Bakry Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Utara saat disua Tribun, Selasa (20/3/2018).
Kepiting kepiting dari Kalimantan Utara kebanyakan diselundupkan ke Tawau dari pengusaha di negeri Jiran itu membeli kepiting dari pengumpul di Kalimantan Utara seharga Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribu.
Baca: Ibu Guru SD di Malaka Hilang Diterkam Buaya Saat Mencari Kepiting
Saat kepiting itu mereka ekspor ke Hongkong dan Tiongkok, harganya sudah dinaikkan menjadi Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu per kilogram.
Baca: Singapura U-23 Kontra Indonesia U-23, Luis Milla Soroti Keunggulan Eksekusi Bola Mati
Amir Bakri mengklaim, sudah intensif berkomunikasi dengan salah satu maskapai asal yang kerap mengoperasikan pesawat Shenzhen (Tiongkok) - Jakarta (Indonesia) yakni Cardigair.
"Mereka operasikan pesawat kargo Boeing 737-300 Freighter. Dari Shenzhen pesawat ini angkut barang-barang elektronik ke Jakarta. Sebaliknya, mereka pulang kosong, tidak ada angkutan. Makanya kita akan sambut peluang itu," ujarnya.
Baca: Permintaan Korban First Travel: Pak Andika Tobat Yaa, Kasih Keterangan yang Benar
Maskapai Cardigair sudah menyetujui bentuk kerjasama yang disodorkan Dinas Kelautan dan Perikanan itu.
Amir mengatakan, pihak maskapai sedang memproses perizinannya.
"Mudah-mudahan segera bisa keluar izinnya itu. Kami yakin bisa, karena program ekspor ini sangat didorong banyak kementerian baik itu Kementerian Kelautan dan Perikanan maupun Kementerian Perdagangan, dan Kementerian/Lembaga lain," ujarnya.