Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWS.COM, CIPANAS -- Sebelum terjadinya longsor susulan di Puncak Pass yang membuat Jalur Puncak Gunung Mas - Ciloto ditutup, Rabu (29/3/2018).
Pergerakan tanah rupanya sudah disadari oleh warga Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur tersebut dirasakan warga sejak satu hari sebelumnya.
Menurut warga pemilik warung di Rest Area yang tak jauh dari lokasi longsor, Agun (44), sehari sebelumnya, Selasa (27/3/2018), menurutnya tanah didapati sudah bergeser secara perlahan walau menurutnya cuaca saat itu tidak hujan sama sekali.
"Satu hari sebelumnya udah gitu, udah gerak tanahnya dikit-dikit, saat itu gak hujan, udah tiga hari gak hujan," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (29/3/2018).
Ia mengatakan bahwa ketika pergeseran tanah semakin parah, ia mendengar retakan kaca vila yang ada di sekitar lokasi longsoran.
Lanjut dia, peristiwa itu terdengar sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu (28/3/2018) malam hingga akhirnya tanah bergeser meninggalkan kubangan cukup besar di tebing Jalan Raya Puncak.
"Saya denger retakan kaca malem itu, ada empat vila yang kena, tapi gak ada korban, vila udah dikosongin karena udah tahu kan tanahnya udah gitu sehari sebelumnya," ungkapnya.
Saat ini kawasan Gunung Mas hingga Ciloto ditutup oleh pihak kepolisian dimana yang bisa melintas hanya kendaraan roda dua.
Sementara para petugas dari kepolisian dan PUPR pun kini sudah melakukan penanganan pasca longsor di kawasan tersebut.