Jadi, kata Maulana, bisa disimpulkan kematian pesut ini terkena cemaran minyak di laut.
"Kami menilai kematian lumba ini sekitar tiga hari. Tubuhnya sudah membengkak," kata pria berkacamata ini.
Sampai sekarang pesut atau lumba-lumba irawady ini masuk ketegori mamalia yang dilindungi oleh negara, keberadaannya terancam punah.
Baca: Dua Jasad Pria Ditemukan Mengambang, Diduga Korban Kebakaran di Teluk Balikpapan
Data dari RASI tahun 2015, pesut di Teluk Balikpapan hanya tersisa 64 mamalia.
Pantauan Tribun Kaltim, Senin (2/4/2018), sekitar pukul 08.30 Wita, dengan cuaca cerah, bangkai pesut masih tergeletak di pinggir pantai untuk dilakukan penelitian pihak terkait.
Selain itu, ada pula benda-benda sampah plastik tercecer di pantai ini.
Sampah plastik ini hitam karena kena zat minyak yang tercemar di lautan.
Kondisi perairan lautan pun nampak jelas hitam cemaran limbah.