News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelet 'Jaran Goyang' Pemikat Lawan Jenis Bisa Disembuhkan dengan Lontar Ratu Ning Usada

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lontar Ratu Ning Usada

Untuk mengetahui tanda-tanda korban yang terkena ilmu pelet cukup mudah.

"Gejala atau tanda-tanda orang yang terkena pelet ini rata-rata akan inguh alias bingung dan bimbang seperti orang gila," terang Eka Guna Yasa sambil mengeja aksara Bali kuno pada lontar.

Dalam lontar itu juga dijelaskan tentang teknis dan cara penyembuhan penyakit ini.

Bahkan, penyembuhannya terbilang sederhana karena hanya membutuhkan bahan dari sarana tanaman obat saja.

Resep dalam pembuatan obatnya adalah, anda hanya perlu menyediakan akar tuwung (terong) bolo, akar tuwung kanji dan triketuka (bawang, suna, janggu).

"Semua bahan tersebut digigit, kemudian disemburkan pada wajah orang yang terkena pelet," imbuh staf ahli penerjemah naskah lontar ini.

Baca: Dua Korban Tewas Kecelakaan Karambol di Jalur Pantura Semarang-Kendal Ternyata Ayah dan Anaknya

Dengan mengetahui resep ini, Eka Guna Yasa menyayangkan bahwa masih banyak keluarga yang salah kaprah dalam penanganan kasus terkena pelet ini.

Menurutnya, masih banyak keluarga yang melarikan korban pelet Jaran Goyang ke rumah sakit.

"Pasti ujung-ujungnya akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. Padahal jika banyak orang tahu ini, mereka tidak perlu repot dan mengeluarkan biaya banyak untuk ke dokter. Cukup dengan resep sederhana dan alami," tambahnya.

Selain terkenal ampuh dipakai untuk memikat hati satu lawan jenis yang dicintai, ternyata ilmu pelet ini juga bisa dimanfaatkan untuk memikat banyak orang.

Misalnya digunakan untuk mendapatkan popularitas diri.

Dikatakan Eka Guna Yasa, pada zaman dulu belum banyak orang yang belum mengetahui hal ini.

Baca: Sejak Tahun 2003 KPK Tangkap dan Penjarakan 600 Koruptor

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini