TRIBUNNEWS.COM, PARINGIN - Tindak kriminal berupa perampokan terjadi di Desa Halubau Utara, Kecamatan Paringin Selatan, Kalsel, pada hari Selasa (10/4/2018) malam sekitar pukul 22.30 wita.
Informasi dihimpun banjarmasinpost.co.id (Tribunnews Network), Rabu (11/4/2018) siang dengan mendatangi langsung rumah korban.
Di lokasi, kondisi rumah korban masih berantakan, beberapa kaca jendela pecah.
Salah satu korban, Maulana Tifani (26) di lokasi menuturkan bahwa awal kejadian bisa dibilang sangat tiba-tiba.
Saat itu dirumah ada 9 orang sedang bersantai istirahat, tiba-tiba para perampok datang dengan jumlah 16 orang menyebar dari depan samping dan belakang rumah.
"Mereka pertama kali mendobrak jendela depan, lalu samping dan belakang, semua kaca jendela pecah, pelaku berhasil masuk ke rumah melalui jendela belakang," ujarnya.
Saat berhasil masuk ke rumah, pelaku langsung menodongkan pistol dan kapak agar tidak ada yang melawan.
Lima orang diikat tangannya pakai tali rapia oleh kawanan perampok, sedangkan sisanya tak diikat karena alasan masih bisa dikendalikan.
"Saya juga termasuk yang diikat, selama di rumah pelaku mengobrak-abrik seisi rumah mulai kamar sampai ruangan lainnya," jelasnya.
Menurutnya, niat utama pelaku adalah ingin mencuri sarang burung walet yang ada di samping rumah, sehingga mereka harus mengamankan 9 orang tersebut terlebih dulu, namun upaya pelaku tak berhasil.
Para pelaku hanya berhasil 15 menitan melakukan aksinya, setelah itu barulah pihak kepolisian datang ke lokasi karena mendapatkan informasi.
"Abah saya berhasil menghubungi pihak kepolisian, jadi niat utama mereka tak sampai, selama di rumah pelaku berhasil menggasak emas, HP, dompet berisi SIM dan STNK, jika ditaksir sekitar Rp 5 jutaan saja rugi," ungkapnya.
Beruntung saat kejadian tak ada aksi kekerasan, sehingga korban tak ada yang mengalami luka, sementara itu para pelaku kocar-kacir melarikan diri ke hutan karet setelah polisi datang.
Di lokasi lingkungan rumah korban ditemukan barang bukti berupa karung, serta pahat khusus untuk mencongkel sarang burung walet yang ditinggalkan para pelaku saat berlarian.
"Pelaku hampir semua pakai topeng, informasinya dua orang sudah diamankan pihak kepolisian, kami berharap pelaku lainnya bisa ditindaklanjuti, kasus ini sudah ditangani oleh kepolisian," katanya.
Terpisah, saat dikonfirmasi dari pihak kepolisian Balangan membenarkan adanya kejadian tersebut.
Tanpa berkomentar banyak, pihak kepolisian juga membenarkan telah mengamankan dua pelaku, dan saat ini masih dalam pengembangan lebih lanjut.(banjarmasinpost.co.id/muhammad elhami)