Akhirnya Arianto tewas tertembak setelah mengabaikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali oleh petugas BNNP Jateng.
Sita 6,2 Kilogram Sabu
Kepala BNNP Jateng, Tri Agus Heru mengungkapkan, selama periode Januari hingga pertengahan April 2018 BNNP Jateng telah menyita 6,2 kilogram sabu dari peredaran.
"Sebagian sudah dimusnahkan, yang lain menyusul," terang Tri Agus Heru.
Sedangkan yang teranyar adalah pengungkapan dariempat tersangka di atas, dengan barang bukti mencapai 3,2 kilogram.
"Pengungkapan yang terakhir menunjukan bahwa ternyata memang sabu masih banyak beredar di Indonesia. Saya kira tidak ada daerah yang benar-benar bersih karena di pinggiran juga ditemukan barang haram ini," terang Tri Agus.
Ia membeberkan Kota Surakarta menjadi yang paling tinggi menyumbang hasil tangkapan BNNP Jateng. Tri Agus tidak menyebut secara rinci, namun menurutnya di sana yang paling banyak.
"Kalau kita lihat wilayah selatan memang lebih rawan, kami bisa sampaikan Surakarta peringkat pertama dalam hal pengungkapan, lebih banyak dari sana dibanding wilayah lain di Jateng," bebernya.
Meski demikian ia tidak akan menjadikan data tersebut sebagai patokan. Karena menurutnya peredaran narkotika bisa kemanapun bahkan hingga di wilayah desa.
"Yang terpenting petugas kami, bidang brantas ini harus terus komitmen untuk memberantas narkotika," tandasnya.(gum/val)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Satu Tewas Ditembak dan Satu Pengedar Narkoba Jaringan Lintas Provinsi Ditangkap di Stasiun Tawang