Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seorang perempuan lanjut usia bernama Ny Omah (80) di Desa Cijulang Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis dianggap calo wakil gubernur Jabar Dedi Mulyadi sebagai Kartini masa kini asal Ciamis.
Di tengah usianya yang setengah abad lebih, Ny Omah masih berjualan sayur di halaman rumah anti anti gempa namun banyak bagian rumahnya sudah rusak di desa itu.
Dedi tak sengaja menemukannya saat blusukan di desa tersebut, Sabtu (21/4).
Kondisi fisiknya terbatas karena punggungnya sudah bungkuk dihajar zaman, ditambah lagi kondisi kesehatannya yang tidak membaik.
Oom, panggilan akrabnya mengajak Dedi masuk ke rumahnya itu, sekedar menunjukan sejumlah bagian rumahnya yang rusak.
Sehari-hari, ia tinggal di rumah itu bersama saudara perempuannya yang juga sudah lansia. Keduanya tidak punya suami dan anak.
“Emak gak punya anak. Dirumah, emak tinggal sama adik emak. Malu sebenarnya, rumah emak sudah mau roboh,” ujarnya.
Baca: Anis Matta Safari Politik ke Pesantren di Ciamis, Ini yang Ia Sampaikan
Sehari-hari, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dua perempuan lansia itu menjual sayuran di halaman rumahnya.
Pada kesempatan itu, Dedi mengajak sejumlah warga untuk kerja bakti memperbaiki rumah Oom.
“Saya mohon warga berswadaya, kasihan Mak Oom. Ini rumah bisa roboh sewaktu-waktu, kita gak tahu kapan, tetapi harus antisipasi,” kata Dedi. Ia sempat menaiki tangga ke atap rumah Oom untuk mengganti sejumlah genteng yang belah.
Rumah Mak Oom sendiri berdiri di atas tanah berukuran 3X4 meter dan termasuk ke dalam rumah berjenis semi permanen.
Menurutnya, Oom menjalankan prinsip Kartini yang memperjuangkan kemandirian.
“Dia tidak mau menjadi peminta-minta. Hidup mandiri tauladan bagi kita. Hari ini, Hari Kartini, generasi kita harus meneladani Mak Oom,” katanya.
Perempuan yang mengalami kesulitan hidup di usia senja memang menjadi perhatian Dedi Mulyadi. Saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, dirinya menginisiasi Program Ibu Asuh. Kaum ibu lansia mendapatkan insentif minimal Rp300 ribu per bulan dari anak asuh mereka. (Mega Nugraha)