Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Ilham Yafiz
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Bonita, Harimau Sumatera penerkam dua orang warga di Kabupaten Indragiri Hilir berhasil dilumpuhkan tim gabungan Polri, TNI, dan BBKSDA Riau, Jumat (20/4/2018).
Harimau betina ini ditembak bius oleh tim pada pukul 06.50 WIB di dalam kawasan perkebunan PT Tabung Haji Indo Plantation.
Kapolres Indragiri Hilir, AKBP Christian Roni Putra melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp Jumat malam membenarkan penangkapan harimau Sumatera berusia empat tahun tersebut.
"Iya, sudah berhasil ditangkap," kata Christian kepada Tribun Pekanbaru.
Harimau Bonita yang selama empat bulan terakhir dicari tim gabungan ditangkap dengan cara ditembak bius oleh petugas.
"Ditembak bius, dan masih hidup," sambungnya.
Baca: Keputusan Usung Gatot Ikut Pilpres Harus Lewat Majelis Syuro
Berbeda dengan jajaran kepolisian, BBKSDA Riau enggan memberi komentar dan keterangan lebih rinci mengenai penangkapan ini.
Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati bahkan menahan informasi untuk dirilis hari Sabtu ini.
Entah karena kebetulan atau memang sengaja menunggu pejabat Kementerian, menariknya BBKSDA mengatakan rilis akan dilakukan langsung oleh Dirjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Pers release oleh Dirjen KSDAE Kemen LHK di aula Gajah Balai Besar KSDA Riau jam 08.45 WIB, hari Sabtu tanggal 21 April 2018," kata Dian tanpa berkomentar banyak, Jumat malam.
Tak Langsung Roboh
Harimau Sumatera Bonita berhasil ditembak bius tim terpadu evakuasi.
Butuh kesabaran ekstra untuk menaklukkan harimau yang sudah memakan korban manusia tersebut.
Meskipun sukses ditembak bius, Bonita ternyata tidak langsung roboh.
Baca: Ratusan WNA Penghuni Rudenim Ngamuk, Minta Dibebaskan dan Dipindahkan ke Luar Balikpapan
Bonita masih bisa berjalan hingga 1 kilometer jauhnya sebelum benar-benar berada di bawah pengaruh bius.
Harimau Sumatera Bonita berhasil dibius tim terpadu evakuasi harimau Bonita saat berada di Blok 76-77, Afdeling IV, Kebun Eboni PT THIP, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil, Jumat (20/4/2018) sekira pukul 06.15 WIB.
Awalnya tim terpadu yang beranggotkan BBKSDA Riau, Polres Inhil, Kodim 0314 Inhil, PT THIP dan lainnya ini, melihat pergerakan Bonita saat menggelar patroli.
Tanpa berpikir panjang, tim terpadu yang melihat Harimau Sumatera ini langsung memantau dan mengunci posisi Bonita dengan seksama.
"Tim terpadu berusaha untuk mendekati Bonita dengan tujuan mencapai jarak yang ideal untuk dilakukan penembakan bius," ujar Kapolres Inhil AKBP Christian Rony, S.IK, MH melalui Kapolsek Pelangiran IPTU Muhammad Rafi.
Setelah mencapai jarak yang dirasa Ideal, drh Dita yang ikut dalam rombongan tim terpadu langsung menembakkan bius terhadap Bonita.
Baca: Mahasiswa Indonesia Ditabrak Hingga Meninggal, Pelakunya Ditangkap Polisi Jepang, SIM Dicabut
"Tembakan bius berhasil mengenai sasaran. Selanjutnya tim terpadu melakukan kegiatan memantau pergerakan Bonita secara berkelanjutan," jelas Iptu Rafi lagi.
Tim akhirnya baru bisa memastikan kondisi Bonita sudah dalam keadaan pingsan setelah Si Belang berjalan lebih kurang sejauh 1.000 meter hingga akhirnya Tim Terpadu menemukan Bonita dalam keadaan pingsan akibat pengaruh dari penembakan bius.
"Saat ini kami berada di lokasi untuk ikut membantu team terpadu melakukan proses evakuasi," imbuhnya.
Meskipun telah berhasil menembak bius Bonita, namun tim terpadu menemui kesulitan dalam mengevakuasi Harimau Sumatra tersebut.
Evakuasi mengalami hambatan karena jarak yang jauh dan akses yang sulit dijangkau.
Juga geografis yang berat sehingga membuat tim terpadu benar-benar harus memastikan kondisi Bonita tetap dalam pengaruh bius, sehingga kejadian lolosnya Bonita seperti sebelumnya tidak terulang lagi.
Baca: PNS Dinsos Bangli Diciduk Bersama Seorang Perempuan di Kamar Kos
Kapolres Inhil AKBP Christian Rony, S.IK, MH melalui Kapolsek Pelangiran IPTU Muhammad Rafi, menuturkan, untuk memastikan hal tersebut, tim terpadu harus menembakkan bius untuk kedua kalinya sehingga tim benar-benar memastikan Bonita pingsan dan tak berdaya.
"Bonita dimasukkan ke dalam kandang evakuasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya," ujar Kapolsek yang ikut turun langsung mengevakuasi Bonita ini.
Setelah dibius, ditangkap dan dievakuasi ke dalam kandangnya, menurut Kapolsek, Bonita akan langsung dibawa ke KPP PT THIP, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil.
"Dari lokasi tersebut selanjutnya Bonita akan dibawa ke tempat Observasi Satwa Liar di Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat melalui Tembilahan," kata dia.
107 hari sudah perburuan Bonita, Harimau Sumatera yang meneror masyarakat Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran berjalan.
Tim Terpadu dari Polres Indragiri Hilir, Kodim 0314/Inhil, BBKSDA Riau, WWF, dibantu oleh animal communicator asal Kanada, Shakti Wolvers Teeg, diterjunkan untuk mengevakuasi hewan ganas itu dengan selamat.