TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Selain menunggu investigasi atas penyebab eksternal atas patahnya pipa tersebut untuk kepentingan hukum, Pertamina dan warga Balikpapan juga menantikan hasil uji laboratorium atas kualitas air Teluk Balikpapan yang sedang dilakukan KLHK.
Untuk itu Pertamina sejak Sabtu tangal 14 April 2017 pagi hari sudah memasang poster-poster anjuran untuk tidak berenang di laut sampai dengan hasil uji baku mutu dari KLHK sudah diumumkan. Pemasangan poster tidak hanya di aset Pertamina seperti Pantai Cafe Kilang Mandiri, tapi juga berkordinasi dengan pengelola pantai yang bukan asset Pertamina sampai dengan Pantai Monpera.
Dari aspek visual, Pertamina terus melakukan upaya pembersihan di pesisir Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Namun demikian, beberapa kelurahan yang terdapat mangrove saat ini dihentikan proses pembersihannya atas arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dikarenakan masih menjadi objek penghitungan dari kerusakan.
Proses pembersihan yang dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari perwakilan pemerintah, aparat wilayah terdampak dan Pertamina diawali dengan melakukan verifikasi kondisi dampak ceceran minyak terhadap wilayah tersebut yang diukur dengan persentasi.
Setelah didapat titik awal status, pembersihan dilakukan sesuai dengan kondisi. Targetnya adalah mencapain kondisi 100%. Kondisi 100% ini ditandai dengan tidak terlihatnya lagi sisa sisa minyak yang menempel di daratan maupun di air.
Sampai kemarin (20/4) dari 14 kelurahan yang terletak di pesisir di Balikpapan sudah 9 kelurahan yang kondisi visualnya mencapai 100%.
Di Kabupaten PPU dari 20 kelurahan yang terletak di pesisir sudah 17 kelurahan yang mencapai kondisi visual 100%.
Sementara itu, Region Manager Communication & CSR Kalimantan, Yudi Nugraha mengatakan kehidupan warga terdampak sudah berangsur normal. Sebagai bentuk kepedulian terhadap musibah ceceran minyak teluk balikpapan, Pertamina memberi bantuan kepada warga terdampak berupa pemberian sembako, santunan, bantuan peralatan nelayan, bantuan perbaikan kapal nelayan, dan program padat karya.
"Bantuan-bantuan yang disalurkan berdasarkan hasil koordinasi Pertamina, pemerintah daerah dan warga terdampak, agar pemberian bantuan yang disalurkan agar tepat sasaran," katar Yudi Nugraha.