News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Jawa Tengah

Hasil Survei LSKP-LSI: Sulit Kalahkan Ganjar Jika Tak Ada Tsunami Politik

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pilkada.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lingkaran Survei Kebijakan Publik yang tergabung dalam LSI Denny JA terkait merilis hasil survei dengan preferensi pemilih dalam Pilkada Jawa Tengah Juni 2018

Jika  tidak ada blunder besar pada kubu pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan tak ada manuver yang sangat cemerlang dan massif di kubu pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah, Ganjar bisa memasuki periode kedua kepemimpinannya di Jawa Tengah.

Baca: Diisukan Jadi Bos Bulog, Jusuf Kalla Puji Prestasi Budi Waseso di BNN

Elektabilitasnya sudah melampaui the magic number 50%. Pasangan Ganjar-Taj Yasin didukung oleh 50,3% suara, sementara Sudirman Said-Ida Fauziyah masih mengantongi 10,5% suara. Sedangkan 39,2% belum menyatakan sikap.

Dalam siaran pers yang diterima redaksi, Selasa (24/4/2018), disebutkan survei ini dilakukan pada 3 -10 April 2018 dengan menggunakan metode standard: multi stage random sampling, di mana seluruh pemilih Jawa Tengah dipilih secara random. Jumlah responden 600, dengan margin of error sebesar ±4.1%.

"Probabilitas kemenangan Ganjar ini semakin diperkuat dengan selisih elektabilitasnya yang melampaui double digit dari Sudirman Said-Ida Fauziyah. Pasangan Ganjar juga unggul di semua segmen pemilih. Sedangkan waktu kampanye yang tersisa tinggal kurang dari dua bulan lagi," kata Sunarto Ciptoharjono, Direktur LSKP-LSI.

Yang menarik dari survei ini adalah pilihan capres, terang Sunarto, baik yang memilih Jokowi, Anies, Gatot maupun AHY lebih banyak memilih Ganjar Pranowo. Sedangkan pemilih Prabowo cenderung memilih Sudirman Said. Sementara untuk pemilih Muhaimin terbagi dua antara memilih Ganjar atau Sudirman.

Ia menambahkan, tentunya situasi politik ke depan masih sangat dinamis. Masih terbuka kemungkinkan adanya migrasi suara terutama apabila terjadi blunder politik atau kejadian luar biasa berupa tsunami politik yang mampu mengubah persepsi pemilih secara drastis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini