News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kebakaran Sumur Minyak di Aceh

Ini Langkah Pemprov Aceh

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ledakan Sumur Minyak di Aceh Semburkan Minyak Setinggi Pohon Kelapa

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Herianto

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf bersama Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyatakan Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun dan menyampaikan bela sungkawa dan berduka, sedih serta prihatin  terhadap peristiwa ledakan sumur bor minyak dan gas yang yang menimpa warga.

Musibah tersebut terjadi di Desa Pasir Putih Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Rabu (25/4/2018) dini hari  yang mengakibatkan belasan masyarakat meninggal dunia akibat terbakar dan 21 orang mengalami luka bakar dan lainnya.

“Pengobatan semua korban luka-luka semburan api sumur bor minyak dan gas di Desa Pasir Putih Ranto Peureulak itu, akan ditanggung melalui program JKA,” tegas Irwandi Yusuf kepada wartawan, usai sidang paripurna LKPJ Gubernur Aceh 2017, Rabu (25/4/2018) di Gedung DPRA, Banda Aceh.

Irwandi mengatakan, untuk penanganan peristiwa ledakan sumur bor migas tradisional INI pihaknya sudah memerintahnya sejumlah SKPA turun ke lokasi mengambil langkah-langkah penanganan yang cepat dan tepat.

Sedangkan untuk pemadaman kobaran api yang masih menyembur dari sumur bos migas tradisional masyarakat.

Baca: Ledakan Sumur Minyak Semburkan Api Setinggi Pohon Kelapa

Irwandi mengatakan, dirinya sudah memerintahkan Kepala Dinas ESDM Aceh, Ir Akmal Husen untuk melakukan koordinasi dengan Pertamina, pemadaman kebakaran daerah setempat dan instansi terkait lainnya.

"Ini bertujuan untuk memadamkan semburan api migas yang belum padam sampai kini," ujarnya.

Sedangkan untuk penanganan evakuasi korban yang terbakar, kata Irwandi Yusuf, dirinya sudah memerintahkan Kepala BPBA Aceh, Ahmad Dadek, untuk melakukan evakuasi bersama dinas dan lembaga terkait lainnya di Aceh Timur.

Untuk penanganan pengobatan bagi korban luka bakar dan lainnya, lanjut Irwandi, dirinya sudah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif turun ke lapangan dan bantu penangananan masyarakat yang terkena luka bakar ke rumah sakit setempat.

"Kalau perlu lakukan rujukan ke rumah sakit RSUZA atau yang lebih dekat ke Rumah Sakit Adam Malik di Medan," ujarnya.

Jadi, untuk penanganan darurat atas peristiwa ledakan sumur bor migas tradisional itu, kata Irwandi Yusuf, Pemerintah Aceh telah menurunkan tim dan SKPA guna melakukan penanganan yang terbaik termasuk Dinas Sosial, untuk bantuan masa panik dan lainnya.  

Lokasi kejadian, kata Irwandi Yusuf, sementara ini diminta kepada Polda Aceh dan jajaran di bawahnya Polres Aceh Timur, Polsek untuk menutup sementara, sampai penanganan sumber penyebab kejadian kebaran sumur bor migas itu diketahui Lab Polri.

Peristiwa kebaran di sumur bos migas tradisional masyarakat, kata Irwandi Yusuf, sering kali terjadi.

"Ini disebabkan, pola kerjanya tidak menggunakan pengamanan kebakaran yang ketat. Kegiatan pengeboran minyak yang dilakukan di desa itu, boleh dikatakan ilegal," ujar Irwandi.

Tapi, kata Irwandi Yusuf, karena masyarakat di desa setempat, kehidupannya sangat bergantung dari usaha pengeboran migas tradiosional itu.

Ke depan Pemerintah Aceh berkerjasama dengan BP Migas Aceh, Pertamina, Kementerian ESDM, serta intansi terkait lainnya, akan melakukan penataan kembali terhadap kegiataan pengeboran migas tradisional di wilayah Aceh.

Kawasan itu, kata Irwandi Yusuf,  akan dijadikan kawasan tambang usaha pengeboran migas rakyat terbatas dengan sistem atau pola kerja pengeboran migas semi modern.

"Tujuannya, untuk memberikan keselamatan kerja yang lebih tinggi, baik bagi pekerja maupun masyarakat yang akan mengambil minyak mentah hasil pengeboran," ujarnya.(*) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini