TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Setidaknya 18 warga tewas dan 41 lainnya luka-luka akibat ledakan disertai kebakaran sumur minyak tradisional di tengah pemukiman Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu (25/4/2018) dini hari.
Polri melansir sumur minyak adalah peninggalan Belanda yang dieksplorasi warga secara ilegal.
Lokasi kejadian berjarak sekitar 60 kilometer dari Idi, ibu kota Aceh Timur.
Sesaat kejadian ledakan dan semburan api dari lubang sumur minyak yang terjadi pada pukul 02.10 WIB tersebut ada 10 korban jiwa dan 21 orang luka-luka.
Jumlah korban terus bertambah seiring temuan sejumlah jasad oleh petugas di lokasi kejadian dan tidak tertolongnya nyawa korban luka-luka yang sempat dilarikan ke rumah sakit.
"Mengakibatkan 18 orang meninggal dan 41 orang luka-luka," ujar Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengutip laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Aceh Timur.
Baca: Desy Bunuh Suaminya karena Cemburu Diselingkuhi Dua Kali
Seaat kejadian, ratusan warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengalami kepanikan karena sumur minyak yang terbakar hebat itu berada di sekitar pemukiman.
Apalagi semburan api yang muncul dan membumbung tinggi dari lubang sumur mencapai hingga 75 meter.
Dari lubang sumur tersebut juga tersembur material minyak bercampur gas.
Besarnya kebakaran dari lubang sumur minyak tersebut mengakibatkan sengatan api terasa hingga radius 200 meter.
Sedikitnya lima rumah warga hangus terbakar akibat ledakan dan jilatan api dari sumur minyak tersebut.
Belasan mobil pemadam kebakaran serta para petugas dikerahkan untuk memadamkan semburan api.
Namun, hingga pukul 18.10 WIB api terus menyala membumbung tinggi.