Hal itu dikarenakan sengatan api terbilang sangat hebat dengan mencapai radius ratusan meter.
Untuk mengantisipasi agar kebakaran tidak berimbas ke rumah warga lainnya, para petugas menyemprotkan air dan bahan pemadam lainnya minyak ke materia minyak yang meleleh, serta ke rumah dan bangunan di sekitar lokasi kejadian.
Baca: Mobil Pembawa Uang ATM di Nusa Dua Dirampok
Berebut Rembesan Minyak
Anggota DPRA asal Aceh Timur, Iskandar Usman Al Farlaky kepada Serambi (Grup Tribun) mengaku dirinya mendapat laporan adanya sumur minyak warga yang menyemburkan minyak setinggi pohon kelapa pada Selasa (24/4/2018) sekitar pukul 23.00 WIB.
Puluhan warga sempat berebut mengambil rembesan minyak tersebut.
"Minyak lalu merembes kemana-mana yang memancing puluhan warga untuk meleles (mengambil minyak) serta menyita perhatian warga untuk menonton langsung peristiwa ini," ujarnya.
Dan sekitar pukul 01.30 WIB, tiba-tiba terjadi ledakan hebat dari lubang sumur minyak tersebut. LedakanĀ diduga tersulut api yang belum diketahui asalnya.
"Dari laporan tim saya di lapangan, (awalnya) korban yang meninggal diperkirakan mencapai 10 orang dan puluhan luka-luka," kata Iskandar.
Hal senada disampaikan oleh pihak Polda Aceh.
"Terjadinya ledakan pada sumur minyak tersebut diduga pada saat sejumlah warga Peureulak tengah melakukan penggalian minyak pada sumur minyak secara tradisional, sehingga mengakibatkan korban jiwa," ujar Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Misbahul Munauwar.
Polri Turun Tangan
Polri memastikan akan melakukan penyelidikan atas kejadian ledakan dan kebakaran sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh ini.
Sebab, selain mengakibatkan korban belasan jiwa, diketahui sumur tersebut adalah sumur mati peninggalan Belanda yang dieksplorasi oleh warga secara ilegal atau tanpa izin penggalian.
"Ini sumur tua. Tidak ada izinnya, ilegal," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Jakarta.
Polri dibantu ahli dan teknisi dari Pertamina akan mendalami kasus ledakan dan kebakaran di sumur minyak ini hingga diketahui penyebab pasti kejadian.
"Sementara TKP sedang diolah aparat setempat. Kita ingin mengetahui penyebabnya. Kalau sudah tahu penyebabnya, teknis kita akan meminta keterangan-keterangan ahli," ujarnya.