News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Begini Kronologi Penangkapan Mantan Wakil Bupati Cirebon

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Bupati Cirebon Tasiya Soemadi alias Gotas (berpeci) menangis saat mendengar putusan dari majelis hakim di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan R.E Martadinata, Kota Bandung, Kamis (12/11/2015). Wakil Bupati Cirebon Tasiya Soemadi alias Gotas dibebaskan oleh majelis hakim dari seluruh dakwaan jaksa penuntut umum. Sebelumnya Gotas dituntut 9 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Setelah ditetapkan menjadi tersangka pada 1 Februari 2017 oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon, Tasiya Soemadi alias Gotas akhirnya dijebloskan ke penjara, Senin (30/4/2018).

Gotas ditangkap oleh Kejari bersama tim Kejaksaan Agung di Dusun Babadan, Desa Depok, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Sebelum menangkap terpidana, tim sudah memantaunya selama beberapa hari.

Pemantauan dilakukan di beberapa titik yaitu di Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Pekalongan.

PengintaianĀ ituĀ sudah dilakukan sejak lama karena terpidana sudah menjadi buron selama setahun.

"Posisi terpidana bergerak terus sampai posisi hari Senin ada di lokasi penangkapan," ujar Kasi Intelijen Kejari Kabupaten Cirebon, Irvan Efendi, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (2/5/2018).

Baca: Polisi Bubarkan Aksi Mahasiswa di Cirebon, Mereka Diangkut ke Truk Dalmas

Saat itu kira-kira pukul 10.30 WIB, tim memasuki rumah terpidana dengan menunjukkan surat perintah Keputusan Pengadilan No 3 dan menjelaskan tujuan kedatangan tim.

Tim menjelaskan tujuannya baik kepada terpidana maupun pihak yang sedang ada di dalam rumah itu.

Setelah itu, Gotas dibawa oleh tim dan sekitar pukul 16.00 WIB dieksekusi di Lapas Klas I Kesambi, Kota Cirebon.

Terkait rumah tempat penangkapan Gotas, Kejari belum mengetahuinya.

"Kita belum tahu rumah siapanya karena kita hanya berkonsentrasi kepada terpidana," kata Irvan Efendi.

Sejauh ini, Kejari juga belum dapat memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini