News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

14 Oknum Guru Tertular HIV, Penyebabnya akibat Suka Berburu PSK saat Dinas Luar

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah remaja memperlihatkan poster saat menggelar Kampanye Peduli Kesehatan Reproduksi Anak/Remaja dan Bahaya HIV/AIDS, di Car Free Day (CFD) Dago, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Minggu (18/2/2018). Kegiatan yang diselenggarakan Konfederasi Anti Pemiskinan Indonesia (KAP Indonesia) dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung itu, untuk mengajak para remaja menjaga kesehatan reproduksi karena usia remaja merupakan tahapan pencarian jati diri dan rentan terhadap pengaruh negatif pergaulan, serta kelompok usia yang paling tinggi terkena infeksi HIV. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Temuan kasus penyebaran HIV/AIDS di lingkungan pendidikan Kabupaten Cilacap membuat miris.

Sebanyak 14 guru sekolah dan 30 tenaga non guru di instansi pendidikan Cilacap positif HIV/AIDS dalam rentang waktu lima tahun terakhir.

Selain itu, ada 8 pelajar setingkat SD yang juga positif tertular HIV.

Anak-anak ini terindikasi tertular virus itu dari orang tua mereka yang mengidap HIV/AIDS.

"Ada yang terinfeksi karena tertular pasangannya, dan beberapa juga pasangannya guru juga, jadi sesama guru terinfeksi," kata kata Manager Kasus Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Cilacap, Rubino Sriadji.

Baca: Calon Wakil Wali Kota Makassar Andi Rachmatika Dewi Ternyata Keturunan Raja Bone ke-13

Permasalahannya, penularan virus mematikan di lingkungan pendidikan itu lebih banyak dikarenakan perilaku seks tidak sehat.

Temuan kasus pada oknum guru ini memprihatinkan karena penularan itu sangat berkaitan dengan perilaku seks bebas.

Sebagai tenaga pendidik, menurut Rubino, oknum guru itu telah mengkhianati profesi mulianya.

Oknum guru itu tak segan berhubungan dengan Wanita Pekerja Seks (WPS) atau Pekerja Seks Komesial (PSK) dalam melampiaskan nafsu syahwatnya.

Biasanya, oknum guru ini menggunakan jasa WPS atau PSK tersebut saat memiliki kesempatan berdinas di luar tempat tinggal.

Baca: Mengenal Agnes Olyvia Maryadi, Siswi Peraih Nilai UN Peringkat Kedua Tertinggi se-Jatim

Alih-alih fokus menjalankan tugas, saat waktu senggang, mereka curi kesempatan untuk berburu WPS.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini