Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Temuan kasus penyebaran HIV/AIDS di lingkungan pendidikan Kabupaten Cilacap membuat miris.
Sebanyak 14 guru sekolah dan 30 tenaga non guru di instansi pendidikan Cilacap positif HIV/AIDS dalam rentang waktu lima tahun terakhir.
Selain itu, ada 8 pelajar setingkat SD yang juga positif tertular HIV.
Anak-anak ini terindikasi tertular virus itu dari orang tua mereka yang mengidap HIV/AIDS.
"Ada yang terinfeksi karena tertular pasangannya, dan beberapa juga pasangannya guru juga, jadi sesama guru terinfeksi," kata kata Manager Kasus Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Cilacap, Rubino Sriadji.
Baca: Calon Wakil Wali Kota Makassar Andi Rachmatika Dewi Ternyata Keturunan Raja Bone ke-13
Permasalahannya, penularan virus mematikan di lingkungan pendidikan itu lebih banyak dikarenakan perilaku seks tidak sehat.
Temuan kasus pada oknum guru ini memprihatinkan karena penularan itu sangat berkaitan dengan perilaku seks bebas.
Sebagai tenaga pendidik, menurut Rubino, oknum guru itu telah mengkhianati profesi mulianya.
Oknum guru itu tak segan berhubungan dengan Wanita Pekerja Seks (WPS) atau Pekerja Seks Komesial (PSK) dalam melampiaskan nafsu syahwatnya.
Biasanya, oknum guru ini menggunakan jasa WPS atau PSK tersebut saat memiliki kesempatan berdinas di luar tempat tinggal.
Baca: Mengenal Agnes Olyvia Maryadi, Siswi Peraih Nilai UN Peringkat Kedua Tertinggi se-Jatim
Alih-alih fokus menjalankan tugas, saat waktu senggang, mereka curi kesempatan untuk berburu WPS.