News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

14 Oknum Guru Tertular HIV, Penyebabnya akibat Suka Berburu PSK saat Dinas Luar

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah remaja memperlihatkan poster saat menggelar Kampanye Peduli Kesehatan Reproduksi Anak/Remaja dan Bahaya HIV/AIDS, di Car Free Day (CFD) Dago, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Minggu (18/2/2018). Kegiatan yang diselenggarakan Konfederasi Anti Pemiskinan Indonesia (KAP Indonesia) dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung itu, untuk mengajak para remaja menjaga kesehatan reproduksi karena usia remaja merupakan tahapan pencarian jati diri dan rentan terhadap pengaruh negatif pergaulan, serta kelompok usia yang paling tinggi terkena infeksi HIV. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Pihaknya pun sempat mencocokkan pengakuan oknum guru saat konseling itu dengan kesaksian WPS.

Ternyata benar, perempuan yang diketahui pengidap HIV/AIDS itu pun mengakui pelanggannya termasuk oknum guru.

"Makanya ada istilah DL, bukan Dinas Luar, tapi Dinas Liar," katanya.

Yang lebih memprihatinkan, oknum guru itu bahkan tak segan berhubungan intim dengan anak didiknya.

Dampak ini tentu lebih mengkhawatirkan.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, oknum guru berotak cabul itu berpotensi menyebarkan virus perilaku menyimpang, hingga menghancurkan masa depan anak-anak didiknya.

"Kalau tidak diambil tindakan antisipasi, akan lahir generasi durhaka. Murid akan bertanya, kapan bapak atau ibu guru ada waktu kencan bareng," katanya.

Baca: Manus Dikeroyok hingga Tewas Gara-gara Telepon Genggam

Secara umum, tren temuan kasus orang yang terinfeksi HIV/AIDS di Cilacap terus mengalami kenaikan.

Saat ini tercatat sebanyak 1.124 orang di Cilacap positif terinfeksi HIV/AIDS.

Selain kalangan guru dan tenaga penunjang serta pelajar di lingkungan pendidikan, 36 persen dari total jumlah penderita itu berasal sari kalangan ibu rumah tangga, 35 persen dari kalangan pekerja swasta, serta 15 persen warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan.

Kelompok lain yang ikut menyumbang angka penderita HIV itu meliputi, kalangan Lelaki Seks Lelaki (LSL), Wanita Tuna Susila (WTS), hingga oknum Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini