TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN – Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid angkat bicara soal kasus amplop kosong yang diberikan kepada pemenang Olimpiade Sains tingkat Sekolah Dasar (SD) pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2017 lalu.
Seharusnya dalam amplop tersebut diberikan hadiah uang tunai Rp 500.000. Bupati Asmin menyesalkan jika bawahannya di Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan tidak melaporkan kejadian tersebut kepada dirinya.
“Ini mencoreng nama pemerintah, apa lagi ini anak berprestasi yang digituin,” ujarnya Jumat (04/05/2018).
Asmin Laura Hafid menambahkan, kasus amplop kosong yang diberikan kepada salah satu siswa SD berawal dari pemotongan anggaran Dinas Pendidikan yang dilakukan oleh tim anggaran pemeritah daerah tanpa melaporkan hal tersebut kedapa Bupati Nunukan.
Dia mengaku saat ini telah memberikan surat peringatan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk menyelesaikan kasus amplop kosong tersebut.
“Saya akan memberikan surat teguran kepada Dinas Pendidikan,” imbuhnya.
Ditemui secara terpisah, Mansyur yang merupakan Kasie Peserta Didik Dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan mengaku jika ada 5 peserta OSN yang mendapat amplop kosong pada tahun 2017 lalu. Masing-masing 2 dari SD dan 3 siswa dari SMP.
Mansyur mengaku jika kasus amplop kosong telah dilaporkan kepada atasannya karena anggarannya dihapus tim anggaran pemerintah daerah.
“Saya sudah tidak tahu lagi karena bulan 10 (tahun 2017) saya itu dimutasi, jadi saya tidak mengurus lagi itu,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan jika Agus Setiansyah, warga Kabupaten Nunukan, mengeluhkan amplop kosong yang diterima adiknya belum cair hingga setahun sejak diberikan.
Sebagai juara 1 Olimpiade Sains tingkat Kabupaten Nunukan tahun 2017, pemerintah daerah memberikan uang pembinaan sebesar Rp 500.000 saat upacara Hardiknas.
Namun saat amplop dibuka isinya tidak ada alias kosong. Agus kemudian mengeluhkan soal amplop kosong tersebut ke media sosial.
Amplop kosong
Sebelumnya, Agus Setiansyah mengaku bingung, adiknya yang meraih juara 1 Olimpiade Sains tingkat Kabupaten Nunukan 2017 hanya mendapat amplop kosong dari pemerintah kabupaten.
Padahal disampul amplop tertulis uang pembinaan sebesar Rp 500.000.
“Setahun lalu setelah upacara Hardiknas adik saya terima penghargaan sebagai juara 1 Olimpiade dapat reward. Dapat amplop di tulisan Rp 500.000. Pas dibuka kosong,” ujarnya, Rabu (2/5/2018) malam.
Karena amplop dalam keadaan kosong, Agus langsung menghubungi Abdi Mansyur yang membidangi SD dan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan.
Sayangnya karena anggaran pemerintah daerah kosong, adiknya belum bisa menerima uang pembinaan tersebut.
Beberapa bulan kemudian, Dinas Pendidikan kembali meminta Agus memfoto copy rekening atas nama adiknya dengan janji uang tersebut akan cair.
"Sampai akhir tahun 2017 juga belum cair. Kita cek di bank juga tidak ada,” imbuhnya.
Hingga Rabu (2/5/2018) pagi, Agus kembali mengecek nomor rekening adiknya.
Ia berharap uang pembinaan dari Pemkab Nunukan sudah cair mengingat hari ini merupakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Sayangnya, uang yang diharapkan tak kunjung cair. Akhirnya Agus memilih memosting keluhannya di media social Facebook.
“Sebelum posting di media sosial, saya cek lagi rekening adik saya, tapi tetap tidak ada uang masuk,” ucap Agus.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan Jaya Martom mengaku masih menelusuri permasalahan amplop kosong tersebut.
Baginya, amplop kosong tersebut merupakan kado pahit di Hardiknas tahun lalu.
Saat ini pihaknya masih akan memanggil dan melakukan klarifikasi dengan Mansyur.
"Kita tunggu Mansyur dulu. Saat itu Mansyur sebagai kasie sekaligus PPK-nya,” ucapnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul DUH! Juara OSN di Nunukan Hanya Dapat Amplop Kosong. Begini Reaksi Bupati Nunukan,