Laporan Reporter Tribun Lampung R Didik Budiwan
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - ES (15) bernasib malang.
Pembantu rumah tangga ini berbadan dua karena termakan bujuk rayu Kasimun (50), seorang tukang kebun.
Kasimun diduga sudah tiga kali mencabuli korban di kediaman majikannya, Kecamatan Pringsewu.
Atas perbuatan itu, kini Kasimun harus berurusan dengan petugas Polsek Pringsewu Kota.
Kepala Polsek Pringsewu Kota Kompol Andik Purnomo Sigit mengatakan, pelaku ditangkap karena telah menyetubuhi anak di bawah umur.
Menurut Kapolsek, pelaku menyetubuhi korbannya dengan modus memijat saat korban mengeluh pegal-pegal.
"Pelaku menemui korban di lantai atas ruang tengah, kala itu korban tengah tiduran di ruang televisi," kata Andik, Jumat (11/5/2018).
Pelaku, tambah Andik, memijat korban.
Ironisnya pijatan pelaku mengarah ke organ vital korban dengan alasan supaya otot longgar dan pegal-pegal hilang.
Baca: Saat Kecil Jadi Korban Pencabulan, Petugas Keamanan Cabuli Sejumlah Anak di Kantor Lurah
Akan tetapi, dengan bujuk rayuan tersebut justru korban disetubuhi pelaku.
Kasimun sempat mengancam korban supaya tidak menceritakan kepada orang lain.
Bejatnya lagi, Kasimun mengulangi perbuatannya hingga ketiga kalinya.
Akibat perbuatan bejat Kasimun, ES akhirnya berbadan dua. Usia kandungannya pun telah menginjak lima bulan.
Atas perbuatannya itu, tersangka kini harus merasakan pengapnya sel tahanan Mapolsek Pringsewu Kota.
Polisi menjerat Kasimun dengan pasal 76 d Undang Undang RI Nomor 17 kemudian pasal 81 kemudian pasal 81 ayat 2, 76 e dan pasal 82 dengan ancaman paling singkat 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara dengan denda maksimal Rp 5 miliar. (dik)