News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Sosok JG, Satu dari 4 Teroris yang Digulung Polisi di Tambun

Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Helm terduga teroris yang tertinggal di dekat lapak pedagang buah usai diringkus Densus 88 Anti Teror di Jalan Diponegoro Underpass, Tambun, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (10/4/2018) dini hari.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Polisi menggulung 4 orang terduga kelompok teroris yang hendak bergerak menuju Rutan Mako Brimbob, Kelapa Dua, Depok, pascakerusuhan di tempat itu.

Satu dari 4 orang yang ditangkap ada sosok JG (30). Ia ditembak polisi karena berusaha melawan saat penangkapan.

Seperti apa keseharian JG saat masih berada di Tasikmalaya?

Dari penelusuran Tribunjabar.id, Jumat (11/5/2018), JG adalah warga Garut yang tinggal di kontrakan di Rancabango, Kampung Bantar Gedang, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.

Sehari-hari dia berdagang makanan khas Jepang, Takoyaki.

Dia menjajakan dagangannya keliling ke sejumlah tempat di Tasikmalaya.

Warga sekitar mengenal sosok JG dikenal warga sebagai pribadi tertutup.

Pantas Saja Lina Kesal dan Pilih Bercerai, Ternyata Begini Perilaku Sule Selama ini https://t.co/vDwmbsGDaF via @tribunjabar

— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 11, 2018

Berdasarkan informasi yang dihimpun, JG tinggal di rumah kontrakannya bersama seorang istri dan seorang anaknya yang masih balita.

Saat Tribun Jabar mendatangi lokasi, didapati kamar kontrakan tersebut terkunci dari dalam.

Menurut Ajang Abdullah selaku ketua Rukun Warga dimana JG tinggal, pria asal Garut itu sudah mengontrak di sana selama sekitar satu tahun.

Ajang mengatakan pria yang diduga pelaku teror itu, selama ini memang jarang bergaul dengan warga sekitar.

"Saya sering mengajak ikut pengajian disini, diajak berbaur dengan yang lain, memang kurang bergaul," tutur Ajang kepada Tribun Jabar, Jumat (11/5/2018) petang.

Selama ini Ajang dan warga lainnya tidak pernah menaruh curiga terhadap JG, karena menunjukkan sikap baik dan sesekali bertegur sapa dengan warga.

Baca: Ini Rekor Pertemuan Persib vs Persipura, Maung Bandung Tak Terkalahkan dalam 5 Tahun Terakhir

Dia dan warga mengaku kaget dan tidak mengetahui kalau pria tersebut terlibat dalam jaringan radikal.

"Kami tidak tahu ada warga ada yang di sini, kesehariannya orangnya baik, masih sapa menyapa," ujarnya.

Sementara itu, H Tomo selaku pemilik kontrakan mengaku melihat sosok JG terakhir kali pada dua hari yang lalu.

"Kalau istrinya kemarin saya lihat, kalau bapaknya terakhir lihat Selasa masih ada," katanya.

Menurutnya, sosok JG merupakan sosok yang baik meski tidak terlalu dekat dan belum pernah mengobrol lama.

"Komunikasi biasa, jarang ngobrol," terangnya.

Selama mengontrak di rumahnya, Jajang diketahui beberapa kali terlihat menerima tamu tapi dirinya tidak mencurigai hal tersebut.

Sebelumnya, Polisi menembak dua terduga teroris, Randy Aziz dan JG di Tambun, Bekasi pada Kamis (10/5/2018) sekitar pukul 01.35 WIB.

Baca: Dewi Persik Amuk-Amukan Dituding Kekang Suami: Peramal Huru-hara, Sindir Sosok Ini?

Diketahui dua pria tersebut akan menuju Mako Brimob di Depok untuk membantu narapidana teroris yang merusuh di Rutan Salemba.

Dilansir dari siaran pers kepolisian, peristiwa itu bermula saat polisi mendapatkan informasi intelijen bahwa akan ada sekelompok orang yang akan menuju Mako Brimob. Mereka adalah RA, JG, AM dan HG.

Keempat orang itu pun akhirnya diringkus, baru kemudian pada pukul 05.30 WIB. RA dan JG melakukan perlawanan kepada anggota di dalam mobil polisi yang sedang berjalan.

Keduanya berupaya berontak dengan mencekik anggota polisi hingga borgolnya terlepas.

Tak hanya itu, dua orang tersebut nekat merebut senjata api dari polisi yang mengawal.

Baca: Najib Razak: Setelah Periode yang Membuat Terpecah Belah Ini, Saya Minta Maaf

Tindakan tegas pun dilakukan dengan menembak RA dan JG.

Polisi pun membawa RA dan JG ke RS Bhayangkara, namun setelah kurang lebih dua jam mendapatkan perawatan RA meninggal dunia, sedangkan JG mengalami luka dan saat ini masih mendapatkan perawatan.

Dari keempat terduga teroris tersebut, polisi mengamankan satu buah belati, sangkut, amunisi kaliber 9mm sebanyak 25 butir, 25 buah paku tembak, 3 busur besi, 69 butir peluru gotri, dua bilah golok dan 48 butir peluru senapan angin.

Dari hasil pemeriksaan sementara polisi, keempat terduga teroris tersebut merupakan jaringan dari Jamaah Ansharut Daulan (JAD) Jawa Barat yang akan bergerak ke arah Mako Brimob Kelapa Dua.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini