(Tribunjatim.com/Ndaru Wijayanto)
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia sedang berduka.
Aksi teroris kembali terjadi di beberapa waktu lalu, di kota terbesar kedua Indonesia, Surabaya.
Bom terjadi di 3 buah tempat ibadah di Surabaya.
Setelah itu, teror justru merembet ke markas besar Polrestabes Surabaya.
Para teroris semakin brutal memunculkan aksi tak manusiawi tersebut.
Beberapa waktu lalu masih aksi pengeboman di tiga gereja, Mako Polrestabes Surabaya dan Rusun Wonocolo memang heboh.
Dari tiga titik tersebut terungkap fakta bahwa melibatkan keterlibatan satu keluarga yang bahkan mengikut sertakan anak-anak mereka.
Ini sedang menjadi perbincangan banyak kalangan dan mengejutkan dunia tentunya.
Gaya baru 'teroris' mengajak para anaknya ini menjadi hal yang sedang ramai diperbincangkan.
Seperti pada peledakan tiga gereja, Dita sekeluarga menjadi aktor di balik aksi bunuh diri tersebut yang mengajak empat orang anaknya.
Markas besar kepolisisan Surabaya juga mendapat serangan yang datang dari satu keluarga dan melibatkan dua anaknya, usia 8 tahun dan 18 tahun.