TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Penggerebekan terduga teroris di Mojokerto membuat warga panik.
Salah satunya Juwita (38) warga setempat menceritakan detik-detik pasukan Detasemen Khusus 88 ketika menggerebek rumah tetangganya Sutris (50), di Desa Betro Barat, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Kamis sore (17/5/2018).
Saat itu, dia sedang menonton televisi di dalam kediamannya. Tiba-tiba terdengar suara ramai.
Juwita memastikan suara gaduh yang berada persis di samping kediamannya. Dia memberanikan diri keluar dari rumahnya.
Suasana di kampungnya mendadak mencekam saat dia melihat polisi memakai penutup wajah dan berseragam lengkap senjata laras panjang berkerumun di depan rumah tetangganya.
Pasukan Densus 88 itu menangkap dua tetangganya.
"Saya mendengar suara ribut-ribut seperti orang bertengkar," ungkapnya.
Sontak, ia sempat panik menyaksikan penggerebekan oleh Densus 88 itu. Namun ketika itu polisi memintanya dan warga sekitarnya untuk tetap berada di dalam rumah.
"Saya diminta masuk ke dalam rumah tidak boleh keluar. Ada banyak polisi tinggi-tinggi," ujarnya.
Karena itulah, dia tidak mengetahui secara pasti penangkapan dua tetangganya.
"Saya tidak tahu tadi disuruh tetap di dalam rumah," jelasnya.