Muasal buaya anakan itu hingga sekarang masih menjadi misteri.
Mungkinkah satwa itu peliharaan yang lepas dari pemiliknya, atau satwa liar yang menghuni sungai Serayu?
Endi enggan berandai-andai terkait itu. Pihaknya masih butuh kajian lebih lengkap, termasuk mengumpulkan informasi dari masyarakat untuk mengungkap tabir itu.
Di sisi lain, pihaknya mengimbau masyarakat, khususnya penghobi reptil yang mengoleksi satwa liar buaya agar segera menyerahkannya ke negara.
Bagaimanapun, buaya merupakan reptil buas yang saat besar atau dewasa bisa sangat berbahaya.
"Apalagi kalau mereka tidak bertanggung jawab dengan membuang atau melepasliarkan di tempat-tempat umum tanpa izin," katanya.
Sebagaimana diketahui, seorang pemancing berhasil menangkap buaya anakan dari sungai Serayu Desa Pucang Banjarnegara, (30/4).
Penangkapan itu berawal saat pancing yang dipasang untuk menjerat ikan, malah menjerat seekor buaya muara anakan sepanjang 70 cm.
Pemancing kemudian menyerahkan reptil itu ke Taman Rekreasi Marga Satwa (TRMS) Serulingmas Banjarnegara untuk dipelihara di tempat tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Misteri Buaya di Sungai Serayu Mulai Terkuak,