Proses pemakaman terhadap sepuluh jenazah itu semuanya hampir sama.
Masing-masing jenazah tiba dalam polisi terbungkus peti mati warna putih.
Begitu tiba, peti itu langsung dimasukkan dalam liang lahat yang sudah disiapkan sebelumnya.
Prosesnya sangat cepat, tanpa ada doa atau ritual-ritual seperti prosesi pemakaman pada umumnya.
Seperti dalam proses pemakaman tujuh jenazah ini, hanya mengabiskan waktu sekitar 45 menit terhitung sejak mobil jenazah tiba, sampai semua jenazah selesai dimakamkan.
Selama proses pemakaman, petugas dari Polda Jatim dan Polresta Sidoarjo terlihat melakukan penjagaan ketat di sekitar lokasi.
Sampai semua proses pemakaman selesai, baru para pertugas itu meninggalkan makam.
Tak diambil keluarga
Sebelumnya, jenazah para pelaku bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya belum diambil keluarga dan dimakamkan.
Hal itu karena penolakan warga Surabaya saat hendak dimakamkan di TPU Putat Gede, Sawahan, Surabaya, Kamis (17/5/2018) petang.
Diketahui, 10 jenazah pelaku bom bunuh diri di tiga gereja dan Polrestabes Surabaya masih berada di ruang jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim, Jumat (18/5/2018).
"Belum tahu kapan jenazah yang belum diambil ini mau diserahkan dan dimakamkan," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Franz Barung Mangera, Jumat (18/7/2018).
Dia berharap, jenazah para pelaku bom di Surabaya bisa segera diambil guna dimakamkan lantaran proses identifikasi sudah selesai.
"Kami hanya bisa menunggu saja, sambil berharap semoga cepat selesai," ucap Barung.