News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Merapi

Suhu Puncak Merapi Mencapai 70 Celcius, Suhu di atas Ambang Normal

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga melihat Gunung Merapi di Hargobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (22/5/2018). Setelah terjadinya letusan freatik dan terdeteksi terjadinya gempa vulkanik dan gempa tremor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meningkatkan status Gunung Merapi dari level I (Normal) menjadi level II, waspada dan direkomendasikan radius tiga kilometer dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI

Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Berdasarkan pantauan BPPTKG Yogyakarta terhadap aktivitas Gunung Merapi hingga berita ini diturunkan, status Gunung Merapi masih dinyatakan Waspada.

Hal ini mengacu pada parameter pantauan pihak BPPTKG Yogyakarta hingga pukul 13.30 WIB, Selasa (22/5/2018).

Kasi Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso dalam sesi jumpa pers siang ini menjelaskan, status Waspada masih dipertahankan mengingat aktivitas Gunung Merapi masih terus berlanjut dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mempelajari apakah aktivitas ini mengarah ke erupsi lanjutan atau tidak.

Salah satu aktivitas Gunung Merapi paling mencolok dalam kurun waktu 24 jam terakhir adalah Erupsi Freatik pada pukul 1.47 WIB dinihari tadi dengan hembusan material ke atas setinggi kurang lebih 3500 meter berdurasi selama 3 menit.

"Sejak letusan terakhir, suhu puncak mencapai 70 celcius. Sementara suhu dalam keadaan normal di bawah 40 celcius. Ini menjadi salah satu pertimbangan status masih di level waspada. Untuk mengubah status kita perlu pelajari lebih lama," ujar Budi.

Lanjut Budi, status waspada bukan menunjukkan kondisi Gunung Merapi kritis.

Hanya saja penentuan naik atau turun status memerlukan observasi yang matang.

Peningkatan status menjadi waspada ini dilakukan lantaran ada satu atau beberapa parameter yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

"Kalau status siaga sudah kritis, kalau data pemantauan berkembang, sehingga menyimpulkan akan diikuti erupsi yang bisa membahayakan masyarakat," kata Budi.

Budi menambahkan, sementara ini dari hasil pemantauan aktivitas Gunung Merapi diperoleh data, pada hari ini seismisitas tak mengalami peningkatan berarti, bila erupsi dini hari tadi terjadi gempa dua kali, maka hari ini hingga berita ini diturunkan belum terjadi.

Sedangkan untuk gempa guguran hari ini hanya terjadi sekali sementara kemarin terjadi tiga kali.(TRIBUNJOGJA.COM)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini