Laporan wartawan Tribun Lampung Tri Yulianto
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Setidaknya 15 perahu nelayan berbagai bobot rusak dan tenggelam di perairan Kota Agung yang disebabkan hantaman gelombang empat meter
Aris Munandar, Ketua HNSI Kota Agung, sampai saat ini pihaknya masih mendata berapa perahu yang tenggelam dan rusak.
"Perahu yang tenggelam berbagai ukuran, dan bahannya ada yang dari kayu ada yang fiber. Kami belum tahu pasti keseluruhan masih menghimpun data sementara," terang Aris, Selasa 29 Mei 2018.
Data sementara, ke-15 perahu itu milik Herwan, Ranto, Mukhlis, Ujang, Agus Suhendra, Rudiandi, Indra Susanto, Candra, Zakri, Suryani, Alik, Suhaidi, Husin, Yatim, Rendi.
Seluruh perahu dalam posisi angker di sekitar Pelabuhan Perikanan dan Pelabuhan Perhubungan, pantai Kuripan dan Muara Indah.
Aris mengaku, kerugian total belum bisa ditaksir, namun untuk satu perahu kisaran Rp 25 juta sampai Rp 50 juta atau antara bobot tiga grosston sampai lebih dari enam grosston.
"Atas musibah ini kami minta ada bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung, Bupati Tanggamus, DKP Tanggamus," ujar Aris.