TRIBUNNEWS.COM, PAKAM - I BERU Ginting, istri pendeta Henderson Sembiring Kembaren (52 tahun), tampak selalu murung saat ditemui di dalam rumah. Ia terus-terusan menangis.
Sejak suaminya ditangkap polisi atas dugaan pembunuhan dan pelecehan seksual, Kamis (31/5) sore, ia tidak berani keluar rumah bertemu dengan para tetangganya di Dusun VI Desa Nogo Rejo, Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang.
Saat Harian Tribun Medan (Tribunnews.com Network) mengunjungi rumah ini, I beru Gintin tidak bersedia ditemui.
Baca: Pilunya Kisah Cinta Lia Siahaan, Nyawanya Berakhir di Tangan Pendeta, Rencana Menikah Tak Terwujud
M Br Ginting, kakaknya, mengatakan selain terus-terusan menangis, I beru Ginting juga kerap kali memukuli dadanya sendiri.
Pihak keluarga belum percaya Henderson tega dna nekat melakukan perbuatan keji terhadap Rosalia Cici Maretini boru Siahaan (21), anak angkatnya yang pernah bertahun-tahun tinggal bersama di rumahnya ini.
"Tadi malam nggak bisa tidur dia (I Br Ginting) itu. Ya, Ia menangis saja kerjanya, karena memang nggak sangka bisa seperti itu. Rumahku sebenarnya di Biru-Biru, karena kejadian ini, datanglah aku kemarin. Adikku ini selama ini nggak pernah berbuat yang aneh-aneh, nggak pernah lah menjelekkan nama keluarga. Entah setan apalah yang kemarin masuk ke dia itu makanya bisa seperti itu. Bukan adikku saja yang nggak bisa tidur aku pun sama, nggak tidur kami sekeluarga ini tadi malam," ujar M Br Ginting.
Awal Tribun mendatangi rumah Henderson, M Br Ginting sempat mengaku ia lah istri Henderson. Namun lama-kelamaan ia meluruskan, hanyalah kakak ipar terduga pelaku pembunuhan itu.
Ia mengaku melakukan hal ini agar adiknya itu tidak lagi terpukul karena belum berani bertemu dengan orang-orang.
"Adikku belum siaplah jumpa wartawan. Nangis saja dia itu. Untung ada anak-anaknya yang menyuruhnya untuk kuat.
Berulang kali anaknya bilang, 'kuat mamak ya, kuat mamak'. Aku pun ya menasihati seperti itu, tapi cemanalah memang, sudah seperti ini kejadiannya. Wiss nggak sangka kalilah kami, nggak pernah macam-macam dia itu. Silakan kalian tanya saja sama warga sini seperti apa adik kami ini. Tau semuanya mereka itu," kata M Br Ginting.
Baca: Menguatkan Toleransi, Hari Lahir Pancasil Dirayakan dengan Buka Puasa Sambil Berwisata di Gereja
Awalnya pintu rumah Henderson ini terbuka lebar, namun begitu mengetahui yang datang adalah wartawan pintu pun ditutup rapat.
Keluarga mencoba menghubungi keluarganya yang lain dan tinggal tidak jauh dari rumahnya ini.
Perbincangan Tribun dengan M Br Ginting dan keluarganya yang lain hanya berlangsung diteras rumah.
Saat itu pihak keluarga pun sempat menanyakan apakah ada foto terbaru penangkapan Henderson.
Karena kebetulan foto terbaru ada, dari dalam rumah, I Br Ginting pun menyuruh anaknya untuk melihatkan foto yang ada tersimpan di dalam handpone.
Saat itu anaknya yang perempuan pun, Yesi Br Sembiring memperlihatkan foto ayahnya setelah ditangkap polisi kepada ibunya, melalui jendela.
Yesi beru Sembiring, anak bungsu Pendeta Henderson, memberikan penjelasan bagaimana sebenarnya sosok ayahnya.
Saat Tribun Medan berbincang dengan keluarganya, di teras rumah. Saat itu dengan nada penegasan ia menyebut kalau bapaknya itu merupakan orang yang sangat baik. Selama ini ayahnya itupun dikenal orang yang cukup rajin beribadah.
"Jangankan minum-minuman, merokok saja dia (Henderson) tidak pernah. Boleh tanya sama warga sini bagaimana orangnya. Orangnya baik tidak pernah itu (buat malu keluarga)," kata Yesi.
Yesi merupakan anak bungsu Henderson dari dua bersaudara. Henderson mempunyai seorang orang istri dan dua orang anak. (Tribun Medan/dra/coz)