News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Terduga Teroris Ini Sempat Tolak Pesanan Pembuatan Bom Oleh Pak Ngah

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan anggota dari Satuan Brimob bersenjata lengkap bersiaga didepan Gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018). Tim Densus 88 dibantu Polda Riau dan Polresta Pekanbaru melakukan penggeledahan terduga teroris di gedung tersebut dan membawa sejumlah barang yang diduga milik teroris. Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Ilham Yafiz

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Salah satu terduga teroris yang diamankan di Kampus Bina Widya Universiyas Riau (UNRI) ternyata memiliki kaitan dengan pelaku teroris yang menyerang Polda Riau beberapa waktu lalu.

Terduga teroris Z yang diamankan akhir pekan lalu ternyata pernah menolak permintaan Amir Jamaah Ansyorud Daullah (JAD) Riau, Pak Ngah untuk dibuatkan bom.

Pak Ngah merupakan satu dari empat orang yang menyerang Mapolda Riau menggunakan senjata tajam belum lama ini.

Ia tewas ditembak aparat kepolisian.

Z tidak memenuhi keinginan pak Ngah karena ia sedang ada kegiatan lain, sehingga permintaan bom sang Amir tidak dipenuhinya.

"Ada benang merah antara Z dengan pelaku yang dilumpuhkan di Polda Riau, yaitu ketuanya pak Ngah. Dia pernah memesan Bom kepada Z, namun dijawab dia ada agenda lain sehingga permintaan belum dipenuhi," terang Kabid Humas Polda Riau, AKBP Sunarto kepada wartawan, Senin (4/6/2018).

Terduga Teroris Z kini sudah dinaikkan statusnya menjadi tersangka.

Dua rekannya, D dan OS alias K masih berstatus sebagai saksi.

"Perkembangan terakhir satu ditetapkan sebagai tersangka, Z. Dua lagi sebagai saksi. Tidak menutup kemungkinan akan menjadi tersangka" lanjut Sunarto.

Tiga terduga teroris yang diamankan di kampus UNRI diketahui juga merupakan alumni FISIP UR.

Diantaranya D dari jurusan Administrasi Publik angkatan 2002, K dari jurusan Komunikasi angkatan 2004, dan Z Ilmu Pariwisata angkatan 2005.

Mereka ada yang berasal dari Kampar, Inhu, dan ada yang tinggal di sekitar kampus.

"Kita sudah memperoleh data awal yang akurat (terkait aktivitas ketiganya). Sudah dua minggu ini dilakukan pengintaian. Rencana Jumat akan ditangkap, tapi karena tidak memungkinkan, baru Sabtu ini dilakukan penangkapan," ujar Kapolda Riau.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini