Pengalaman berbeda memang dirasakan oleh Muhammad Ibrahim Patawari, mahasiswa asli Makasar yang tahun ini berhalangan mudik karena tengah membantu produksi film di Yogyakarta.
Untuk bisa beribadah di sini, ia harus berangkat sekitar pukul 05.30 dari kos nya yang berada di sekitar Selokan Mataram, Condongcatur Sleman.
"Ini pertama kali saya Salat Id di pasir dan dengan background pegunungan, suasananya enak," ucapnya.
Semula ia menduga bahwa jamaah yang datang hanya seberapa saja, namun ternyata hal itu diluar ekspetasinya lantaran yang datang untuk beribadah di lokasi tersebut sangat banyak.
Lantaran kebiasaan salat di masjid, Ia sempat kebingunan mencari tempat wudu, ia pun lupa membawa sajadah.
Beruntung ada jamaah lain yang berbagi sajadah, sehingga ia akhirnya dapat melaksanakan Salat Id dengan khusyuk.(Tribun Jogja/nto)