News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KM Sinar Bangun Karam di Danau Toba

Karamnya KM Sinar Bangun, Tragedi Paling Kelam di Danau Toba

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban kecelakaan kapal penumpang KM Sinar Bangun di Danau Toba, dievakuasi KM Sinta Damai, Senin (18/6/2018)

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Tenggelamnya KM Sinar Bangun bukan kejadian pertama yang timbulkan korban jiwa di Danau Toba.

Sejarah mencatat kalau KM Sinar Bangun lah yang mengambil korban paling banyak. Jika benar 184 penumpang hilang tak kembali lagi, maka insiden ini menjadi yang terburuk sepanjang masa transportasi di perairan Danau Toba.

Tragedi KM Sinar Bangun hanya jadi deretan kelalaian manusia karena abai akan keselamatan penumpang. Tidak ada manifest dan tidak ada fasilitas alat kelengkapan keselamatan di dalam kapal.

Kejadian ini terus berulang, tidak ada perhatian khusus pemerintah untuk memperhatikan faktor keselamatan bagi penumpang.

Baca: Kisah Mantan Teroris Murid Noordin M Top Mau Meledakkan Kafe Tetapi Batal Gara-gara Wanita Berjilbab

Retribusi terus dikutip, namun tidak ada alokasi anggaran untuk memastikan keselamatan bagi penumpang.

Insiden tenggelamnya kapal motor Sinar Bangun di perairan Danau Toba begitu menjadi sorotan publik Tanah Air.

Bagaimana tidak, akibat kejadian ini banyak penumpang kapal dinyatakan hilang. Beberapa di antaranya berhasil diselamatkan, namun ada pula yang meninggal dunia.

Hingga saat ini, belum diketahui total penumpang yang diangkut KM Sinar Bangun. Namun diperkirakan lebih dari 200 orang penumpang.

Berdasarkan penuturan seorang penumpang selamat, Sendri Sianturi, KM Sinar Bangun begitu dipadati penumpang saat berlayar.

Menurut perkiraannya, sebanyak 100 sepeda motor juga ada di atas kapal nahas tersebut.
"Banyak kali penumpang semalam. Ada seratus kereta (sepeda motor)," ujarnya, Senin (18/6/2018) malam.

Melansir dari Tribun Medan, setidaknya sudah ada 150 keluarga yang melapor ke posko pengaduan.

"Hingga kini sudah ada 150 orang keluarga yang melaporkan kehilangan keluarganya dalam tragedi tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun," kata Kasiops Kantor SAR Medan M Agus Wibisono, Selasa (19/6/2018).

"Tapi yang jelas, yang real masih 128 orang tadi. Sisanya hingga 150 orang yang melapor ini, masih terus kita selidiki," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Simalungun JR Saragih menjelaskan, penyebab tenggelamnya KM Sinar Bangun bukan hanya disebabkan cuaca buruk.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini