Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Densus 88 anti teror menjemput terduga jaringan paham radikalisme di Dusun Titi Rante, Desa Rejosari, Natar, Lampung Selatan, Senin (25/6/2018).
Menurut Endi (30) warga sekitar, menyebutkan penggrebekan berlangsung sekitar pukul setengah dua dan yang digerebek adalah rumah milik H (46).
"Tapi dia bukan warga asli sini. Kalau gak salah orang pesawaran, tapi menumpang di rumah milik kakak perempuan Mukhnizar, sekitar sebulan yang lalu," katanya, Senin.
Saat pengerebekan terjadi, ada beberapa anggota polisi berpakaian serba hitam dan bersenjata lengkap.
"Tadi sih rumahnya di geledah gitu, kalau perilaku gak tahu persis. Karena belum lama tinggal di sini, dan dia ini kayaknya kerja serabutan ternak gitu, sama keluarga kakaknya," tuturnya.
Batin Switno (63), kakak ipar H, membenarkan apabila penggrebekan dilakukan oleh anggota polisi berpakaian lengkap dengan membawa senjata api.
"Ada dua kali datang ke sini, saya disuruh nyaksiin. Pertama polisi datang lima orang, terus datang lagi tadi juga ada Kapolsek Natar datang ke sini pakai baju dinas," ucapnya.
Masih kata dia, polisi hanya memeriksa rumah dan mengambil beberapa benda.
"Tadi kalau gak salah ada sepuluh barang, ya ada buku, handphone. Saya gak tahu pasti kenapa, kan H ini lagi keluar, gak di rumah," imbuhnya.
Pantauan Tribun Lampung, lokasi rumah tempat H telah diberi Garis polisi.
Rumah tersebut terbuat dari bahan semi permanen dan bercampur dengan kandang hewan.