TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Pengungsi Syiah yang selama ini menghuni Rusun Jemundo, Sidoarjo batal menggunakan hak pilihnya di tempat asal atau di Sampang dalam perhelatan Pilgub Jatim 2018, Rabu (27/6/2018).
Sebelumnya, KPU sudah menyiapkan TPS di Sampang dan menyiapkan strategi untuk membawa ratusan pengungsi pulang ke kampung halaman untuk menggunakan hak pilih.
Namun, rencana itu gagal setelah terbit surat dari KPU RI No 553/2018 yang dikeluarkan pada 5 Juni 2018.
Surat itu berisi, proses pemungutan suara untuk pengungsi Syiah tetap dilakukan di Rusun Jemundo, sama seperti pemilu-pemilu sebelumnya.
"Totalnya ada 253 pengungsi Syiah asal Sampang, Madura yang tinggal di Rusun Jemundo. Mereka menggunakan hak suara atau nyoblos di tempat pengungsian," kata Ketua KPU Sampang Syamsul Muarif, Selasa (26/6/2018).
Setelah menerima surat dari KPU pusat, pihaknya kemudian memindahkan dua TPS ke tempat pengungsian di Rusun Jemundo.
"Dua TPS yang dipindah tersebut adalah TPS 9 di Desa Karanggayam Kecamatan Omben dengan 159 jumlah pemilih. Dan TPS 25 di Desa Bulu Uran, Kecamatan Karangpenang dengan 124 jumlah pemilih," urai Syamsul Muarif.
Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan 18 anggota untuk menjadi panitia pemungutan suara di Rusun Jemundo, termasuk logistik pemilu juga didatangkan langsung dari Sampang.
"Kami siapkan 9 anggota petugas pada setiap TPS di Jemundo. Terdiri dari 7 anggota PPS dari Sampang dan 2 linmas dan dibantu dari pihak kepolisian," tambah Syamsul.
KPU Sampang juga menyediakan Form C6 bagi pemilih yang akan pindah pilih saat pilkada 2018 ini.
Proses pemungutan suara di tempat pengungsian warga Syiah Sampang ini juga menjadi perhatian serius Polresta Sidoarjo.
"Kami sudah lakukan pemantauan di semua TPS, termasuk yang ada di Rusun Jemundo. Semua berjalan baik, dan secara umum di Sidoarjo juga kondusif," Kata Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji usai mengunjungi TPS di Rusun Jemundo, Selasa (26/6/2018).
Menurutnya, dua TPS di Rusun Jemundo merupakan TPS dari Sampang Madura. Logistiknya dari sana, panitia pemungutan juga dari sana, termasuk petugas keamanan juga dari kepolisian Sampang.
"Kami hanya melakukan pengamanan yang sifatnya penebalan. Yakni dengan menempatkan 12 orang anggota. Plus tempat ini juga menjadi rute utama patroli pengamanan di wilayah Kecamatan Taman," pungkas Himawan.