Tercatat, 15 ABK itu adalah Yami Kalvin Saebessy (nahkoda), Anderias bulu (KKM), Siprianus Kari (MUALIM), Junaedi, Demiyanus Helu Ngara, Raben Saingu Wella, Ruben Hina, Buang Danaur, Welem Mora Mndeke, Muhamad Jauhari, Nehemi Luturnas, Mohamad Maulana Saputra, Indrayanto, Fandi Aprianto Bulu dan Petrus Bulu.
Tujuan ke Arafuru
Kapolsek KP3 Benoa, Kompol Ni Made Sukerti mengatakan, mediasi akan terus dilakukan antara keluarga ABK dengan PT AKFI.
"Jadi sudah ada mediasi. Tapi memang hilangnya di Ambon. Kondisinya itu masih belum diketahui (para ABK)," ungkapnya.
Sebelumnya, kapal berangkat 31 Mei menangkap cumi di perairan Arafuru.
Namun sejak 5 Juni, kapal kehilangan kontak dan posisi terakhir pada koordinat 06.56 LS-131.32 BT.
Baca: Kondisi Nining Sudah Membaik Tapi Belum Mau Bicara
Pihak perusahaan sudah melakukan pencarian dengan memerintahkan seluruh kapal di bawah perusahaan untuk membantu pencarian, bersurat kepada Basarnas, bersurat pada KPLP dan melaporkan kejadian pada Ditpolair Polda Maluku.
Berdasar informasi terakhir dari Polres Wakatobi bahwa kapal tersebut terbalik di Perairan Wakatobi dan sudah terlihat jelas nama kapal pada lambung kapal tersebut.
Namun untuk keberadaan para kru atau ABK kapal, sampai saat ini masih belum diketahui.
Karena itu, perusahaan juga tidak bisa menjelaskan terkait nasib terakhir seluruh kru kapal.
"Jadi nanti informasi lanjut akan didudukkan lagi secara kekeluargaan," bebernya.