TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kobaran api di Pelabuhan Benoa masih belum bisa dipadamkan hingga Senin (9/7/2018) siang ini.
Tercatat sudah 40 kapal dilalap si jago merah.
Kapolda Bali akan menyelidiki indikasi arson atau pembakaran dengan sengaja.
Irjen Pol Dr Drs Petrus Reinhard Golose menjelaskan, untuk dugaan awal masih dalam proses penyelidikan.
Laporan yang diterima mulai dari kepala sektor bagian Benoa dan juga dari pihak BPBD Denpasar serta laporan masyarakat, bahwa kebakaran kapal ini masih berlanjut.
Pertama yang terpenting adalah memadamkan kebakaran, kemudian kami dari pihak kepolisian akan meneliti apakah ini arson atau fire (kebakaran atau pembakaran).
Namun laporan awal yang diterima bahwa ini adalah kebakaran akibat kelalaian beberapa anggota ABK (Anak Buah Kapal) yang diamankan.
Baca: Jumlah Kapal Ikan yang Terbakar di Pelabuhan Benoa Capai 39 Unit
Hasil dari seluruh sektor serta anggota kepolisian bahwa sudah sekitar 40 kapal yang terbakar, 25 di antaranya masih dalam pencarian identitas.
"Saya sudah siap turunkan untuk pemeriksaan sesudah api padam, baru kita turun. Apakah ini kelalaian arson atau fire itu saja," ujarnya.
Diduga kobaran api yang masih belum bisa dipadamkan karena di setiap kapal yang akan berlayar membawa solar.
Untuk saat ini dari pihak BPBD dan Kepolisian masih berusaha memadamkan api.
Baca: Kapolresta Sukabumi: Ini Bukan Kasus Orang Tenggelam Lalu Muncul 1,5 Tahun Kemudian
Dia mengimbau kepada seluruh pemilik kapal dan nelayan untuk berhati-hati karena sistem keamanan masih sangat lemah terkait persiapan air di pelabuhan.
"Saya sangat apresiasi atas semua sektor dan juga warga yang ikut membantu untuk memadamkan api," ungkapnya.
Dalam musibah ini tidak ada korban jiwa.
Namun kerugian ditaksir cukup besar, rata-rata satu kapal kisaran Rp 3 sampai 4 miliar, kalau di alikan 40 kapal kisaran diatas Rp 120 miliar.