Laporan Wartawan Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Hampir setiap hari Boy (9) –nama samaran– pergi ke warnet, dekat rumahnya. Dari siang usai pulang sekolah, bahkan hingga malam.
Orangtuanya acuh tak acuh soal itu.
Boy ke warnet untuk main game online atau sekadar menonton teman-teman, bahkan yang lebih tua darinya.
Warnet itu ada sekat-sekat tiap komputer, masing-masing punya privasi untuk itu.
Lama-kelamaan, Boy tak lagi menyaksikan game online atau sekadar main media sosial.
Seorang lelaki, seumuran 17 tahun lebih, lalu mengenalkannya soal video porno.
Boy mengaku kaget awalnya, namun karena penasaran ia akhirnya ketagihan juga.
Boy ngaku selain disuruh menonton, lelaki itu menyuruhnya untuk melakukan adegan di film tersebut.
Karena paksaan, Boy akhirnya melakukan itu dengan lelaki yang mengajarkan itu padanya.
Terus berulang, hingga akhirnya ia melakukan hal yang sama pada teman-temannya.
Awalnya teman-teman Boy menolak, tapi pada akhirnya mereka melakukan hal itu berulang.
Seperti anak-anak pada umumnya, mereka menganggap itu hanya lelucon saja.
Hingga makin lama makin banyak yang melalukan hal itu, demikian Boy.