News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Empat Desa di Kabupaten Kuningan Alami Kekeringan, Warga Harus Ambil Air Sejauh 1 Kilometer

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga saat mengambil air di Sungai Keil, Desa Simpayjaya, Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan, Sabtu (21/7/2018)

TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN - Empat desa di Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan, mengalami kekeringan.

Di antaranya, Desa Simpayjaya, Desa Cihanjoro, Desa Sukasari, dan Desa Tanjungkerta. Warga di empat desa itupun haru naik turun bukit untuk mencapai sumber air terdekat, yakni Sungai Keil.

Baca: Ini Harapan Lalu Muhammad Zohri Jelang Asian Games 2018!

Namun, air yang didapat itu tidak selalu dapat dikonsumsi oleh warga.

"Kalau ambilnya pagi-pagi, airnya masih bisa diminum karena masih jernih," kata Ono warga Desa Simpayjaya, Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan, kepada Tribun Jabar, Sabtu (21/7/2018).

Namun, menurut Ono, saat siang hari air di Sungai Keil menjadi sedikit keruh sehingga hanya digunakan untuk mandi dan mencuci.

Ia mengatakan, warga biasa membeli air untuk keperluan memasak dan minum. Kondisi tersebut, kata Ono, sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.

"Airnya memang sedikit kotor tapi enggak ada sumber lain, jadi terpaksa," ujar Ono.

Ia mengatakan, warga dari tiga desa lainnya juga mengambil air dari Sungai Keil tersebut.

Pasalnya, sungai itu lokasinya berdekatan dengan Desa Cihanjoro, Desa Sukasari, dan Desa Tanjungkerta yang sama-sama tengah dilanda kekeringan.

Padahal, untuk mencapai sungai itu warga harus berjalan kaki sejauh kira-kira 1 kilometer. Jalan setapak yang ditempuh juga didominasi kawasan perkebunan milik warga.

Pasalnya, kawasan itu berada di daerah perbukitan sehingga warga harus melewati jalur naik turun.

Tidak hanya kaum pria, kalangan wanita dan anak-anak juga tampak turut serta untuk mengambil air di Sungai Keil itu.

Saat itu, mereka terlihat membawa ember besar dan kecil untuk membawa air yang agak kecolkatan itu. Bahkan, sungai itupun tampak dangkal sehingga warga harus sedikit ke tengah untuk mengambil air.

Selain itu, warga harus meloncati bebatuan yang ada di sungai tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini