MUNGKIN di antara anak-anak Irwandi Yusuf (Gubernur Aceh nonaktif), hanya Putroe Sambinoe Meutuah yang ketularan hobi ‘terbang’.
Ia bahkan menempuh pendidikan pilot di sekolah yang sama dengan ayahnya.
Irwandi Yusuf memang pernah menempuh pendidikan di Bandung Pilot Academy (BPA) sekitar tahun 2014, ketika ia tak lagi menjabat sebagai Gubernur Aceh (periode I).
Setahun kemudian menyusul Putroe masuk ke sekolah tersebut, tepatnya September 2015.
Setelah menempuh pendidikan dua tahun dua bulan, pada November 2017 Putroe akhirnya lulus.
Tetapi karena jadwal wisuda yang hanya setahun sekali, maka baru pada Kamis lalu, 27 Juli 2018, Putroe diwisuda.
Ia dinobatkan sebagai pilot terbaik di angkatannya.
Kepada Serambi, Minggu (28/7/2018), Putroe mengaku memang sejak kecil bercita-cita ingin menjadi pilot.
Baca: Neno Warisman Hadir di Pelataran Masjid Raya Batam, Takbir pun Bergema
"Ditambah lagi Papa juga senang aviasi (penerbangan). Jadi makin yakin untuk sekolah pilot dan alhamdulillah sekarang sudah lulus," kata anak ketiga dari lima bersaudara ini.
Di sekolah inilah ia ditempa tentang disiplin dan tanggung jawab.
Dalam setiap kegiatan sekolah, hampir tak ada perbedaan perlakuan antara dirinya yang perempuan dengan kadet-kadet lainnya yang mayoritas laki-laki.
Putroe dituntut untuk mampu menyesuaikan diri.
"Butuh penyesuaian yang lebih tentunya. Apalagi dalam kegiatan sekolah, laki-laki dan perempuan tidak dibedakan, dari segi latihan fisik sampai kerasnya latihan terbang," ungkap dara kelahiran 19 Oktober 1997 ini.
Berkat kesungguhannya, Putroe mendapat nilai tertinggi di ground school (sekolah teori).
Ia juga aktif di kelas, mampu mengikuti arahan instruktur dengan cepat saat flight training dan mampu menerbangkan pesawat dengan rapi dan halus.
Kriteria-kriteria inilah yang menjadikan Putroe menjadi lulusan terbaik.
Ia juga mengaku sudah bisa menerbangkan tiga jenis pesawat, yakni Cessna 172 S, Cessna 172 R, dan Tecnam P2006T (multiengine).
Baca: Refly Harun Punya Kebanggaan Tersendiri Jika Bersidang di Mahkamah Konstitusi
Semua keberhasilannya itu diakuinya tidak terlepas dari perhatian dan peran sang ayah, Irwandi Yusuf.
Menurut Putroe, ayahnya sangat perhatian dan sayang kepada semua anak-anaknya.
Irwandi juga tak pernah bosan memotivasi anak-anaknya untuk rajin belajar.
"Keberhasilan Putroe hari ini juga berkat Papa. Terlepas dengan segala kekurangannya, Papa adalah orang yang paling berjasa dalam hidup Putroe," ucap kakak dari Rania Intan Meutuah ini.
Karena itu, ia tak dapat menyembunyikan kesedihan ketika Irwandi tak bisa ikut menghadiri acara wisuda dirinya pada Kamis lalu.
Saat wisuda abang dan kakaknya, Teguh Agam Meutuah dan Latifa Dara Meutuah, Irwandi selalu menyempatkan diri hadir, sesibuk apapun dirinya.
"Wisuda sekolah pilot cuma sekali dan ada momen membanggakan yang Putroe pengen Papa lihat sendiri. Seharusnya, lencana pilot (wing) dilakukan oleh Papa. Putroe ingin buat Papa bangga. Tapi karena Papa nggak bisa hadir, penyematan dilakukan oleh Mama. Yah mau bagaimana lagi," ujarnya, lirih.
Meski demikian, ia sangat menyadari keadaan ayahnya.
Saat Irwandi diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap proyek Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) 2018, 3 Juli 2018, Putroe mengaku sedang berada di Bandung.
"Kaget banget. Awalnya mikir paling cuma sebentar karena nggak ada masalah, tapi ternyata ditetapkan jadi tersangka. Tetapi Putroe nggak boleh sedih, harus semangatin mama. Kalau kami sedih, mama pasti juga semakin sedih," ungkap gadis berzodiak Libra ini.
Melamar ke Citilink
Lantas apa rencananya setelah lulus? Putroe Sambinoe mengaku ingin bekerja di salah satu maskapai di Indonesia.
Dia bahkan sudah melamar ke Citilink, anak perusahaan Garuda Indonesia.
Putri kesayangan Irwandi ini mengaku sengaja memilih Citilink karena tetap bisa berjilbab.
"Alhamdulillah sudah lulus empat dari tujuh tahapan tes. Insya Allah tanggal 2 Agustus nanti saya akan mengikuti tes tahap lima. Mohon doanya," ujar Putroe.
Untuk menikah?
"Belum kalau untuk itu Bang. Biar Bang Teguh duluan aja. Masih mau fokus dapat kerja dulu, hahaha," ujar dia lagi sambil tertawa.
Penelusuran Serambi, Putroe merupakan satu-satunya perempuan asal Aceh yang menjadi pilot.
Bukan perkara gampang menjadi pilot. Intelektualitas menjadi syarat utama, ditambah syarat-syarat lainnya seperti kesehatan dan postur tubuh.
Disamping itu, profesi pilot juga menuntut keberanian, disiplin yang tinggi dan tanggung jawab yang besar, karena menyangkut keselamatan para penumpang di pesawat.
Selamat Putroe. Terbanglah ke angkasa, gapai impianmu. Buktikan bahwa di Aceh masih banyak perempuan-perempuan tangguh. (yocerizal)
Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Putroe Sambinoe, Dara Aceh Penjelajah Angkasa